TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia akan berusaha menghilangkan setiap jejak kejahatan soal pembunuhan massal di kota Bucha, wilayah Kyiv. Zelensky menyebut langkah yang sama telah dilakukan oleh Moskow di Mariupol, dengan meluncurkan serangkaian kampanye palsu.
"Mereka akan melakukan lusinan wawancara panggung, mengedit ulang rekaman, dan akan membunuh orang secara khusus agar terlihat seperti dibunuh oleh orang lain," kata Zelensky dalam pidato kepresidenan harian, dilansir dari Sky News, 5 April 2022.
Pada hari Senin, Zelensky mengunjungi Bucha secara langsung untuk perjalanan pertamanya di luar ibukota, sejak invasi Rusia dimulai hampir enam minggu lalu. Setelah sebelumnya mengatakan Rusia melakukan genosida di Bucha, Zelensky meyakinkan bahwa Moskow mencoba untuk memutarbalikkan fakta dalam menyikapi masalah ini.
Namun, di saat yang sama, Zelensky percaya langkah seperti itu tidak akan berhasil. Sebab, "Mereka tidak akan bisa menipu seluruh dunia," tambahnya. "Waktu akan tiba ketika setiap orang Rusia akan mengetahui seluruh kebenaran tentang siapa warga negara mereka yang terbunuh. Siapa yang memberi perintah. Siapa yang menutup mata terhadap pembunuhan itu. Kami akan membangun semua ini dan membuatnya dikenal secara global."
Pada Minggu, wartawan melaporkan mayat-mayat berserakan di seluruh kota Bucha. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut.
Ukraina mengklaim telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv. Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedorouk, menyebut di antara korban tersebut ada 300 warga telah dibunuh oleh pasukan Rusia, ketika pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Sebagai langkah mengusut kasus ini, pemerintah Ukraina tengah mempersiapkan penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia. Sementara itu, Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Negara-negara Barat kompak mengecam aksi Rusia yang sudah dimulai sejak 24 Februari lalu. Dengan adanya insiden Bucha ini, Barat sepakat untuk menambahkan sanksi yang sudah diberlakukan untuk Rusia.
Baca: Wajah Zelensky Muram Kunjungi Bucha: Mereka Diperlakukan Lebih Buruk dari Hewan
SKY NEWS