TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Teknologi Angkasa asal Amerika Serikat, Maxar Technologies, membagikan sebuah gambar satelit di Bucha, Ukraina. Gambar itu menunjukkan parit sepanjang 45 kaki digali di halaman gereja.
Parit tersebut, menurut Maxar Technologies, merupakan kuburan massal yang ditemukan pada minggu ini, setelah pasukan Rusia mundur dari Bucha, sebuah kota dekat dengan Kiev.
Maxar Technologies, yang mengumpulkan dan menerbitkan citra satelit Ukraina, mengatakan tanda-tanda pertama penggalian kuburan massal di Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints terlihat pada 10 Maret.
"Cakupan yang lebih baru pada 31 Maret menunjukkan situs kuburan dengan parit sepanjang sekitar 45 kaki di bagian barat daya daerah dekat gereja," kata Maxar seperti dilansir dari Reuters pada Senin, 4 April 2022.
Wartawan Reuters yang mengunjungi Bucha pada hari Sabtu melihat mayat tergeletak di jalan-jalan. Sebuah kuburan massal di salah satu gereja masih terbuka, dengan tangan dan kaki mencuat dari tanah liat merah yang ditumpuk di atasnya.
Belum dapat dikonfirmasi dengan pasti, apakah gambar yang disebarluaskan oleh Maxar tersebut adalah dari gereja yang sama yang dikunjungi oleh wartawan Reuters pada hari Sabtu.
Pada minggu, mayat-mayat masih berserakan di seluruh kota Bucha. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida.
Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha dan mengatakan Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Negara-negara Barat kompak mengecam aksi Rusia yang sudah dimulai sejak 24 Februari lalu. Dengan adanya insiden kuburan massal Bucha Ukraina ini, Barat sepakat untuk menambahkan sanksi yang sudah diberlakukan untuk Rusia.
Baca: Ukraina Sebar Foto Pembantaian di Bucha, Rusia: Provokasi Radikal
REUTERS