TEMPO.CO, Jakarta - Berita Amerika Serikat akan mengakhiri pembatasan akibat pandemi Covid-19, telah menghidupkan kembali harapan ribuan migran yang menunggu selama berbulan-bulan di Meksiko yang ingin mencari suaka ke Amerika Serikat.
Otoritas Amerika Serikat rencananya akan mengumumkan pada pekan ini berakhirnya aturan Covid-19 atau yang disebut dengan Title 42. Aturan ini kemungkinan berlaku mulai Mei 2022.
Seorang imigran wanita bersama kedua anaknya melarikan diri dari gas air mata yang dilemparkan oleh petugas patroli perbatasan Amerika Serikat (AS) di tembok perbatasan antara Meksiko dan AS di Tijuana, Meksiko, 25 November 2018. Para imigran nekat menerobos perbatasan antara Meksiko dan AS. REUTERS/Hannah McKay
Lebih dari satu juta migran terusir setelah pembatasan Covid-19 di berlakukan per Maret 2020. Di bawah aturan tersebut, petugas perbatasan di Amerika Serikat dengan cepat memulangkan para migran ke Meksiko atau negara lain.
Di Reynosa, Meksiko, hampir 2 ribu migran mendirikan tenda di sana atau hanya berlindung di bawah terpal. Mereka memenuhi perbatasan Amerika Serikat dari McAllen, Texas.
Sebagian besar para migran tersebut berasal dari kawasan Amerika selatan dan Amerika tengah serta Karabia, yang melarikan diri karena kekerasan atau penganiayaan. Pada Kamis pagi, 31 Maret 2022, di bawah terik matahari, ada puluhan migran berbaris agar bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan, yang dilakukan oleh relawan.
Ada pula sekelompok ibu-ibu menggoreng kentang di sebuah api unggul. Anak-anak berlarian, bermain marbles, scooters dan memunguti sampah.
Aile Rodriguez, 32 tahun, mengaku punya sanak saudara di McAllen, Texas, Amerika Serikat, yang menunggu kedatangannya sejak Agustus 2021. Rodriguez terpaksa berkemah dengan tiga anaknya berumur 8 tahun, 13 tahun dan 15 tahun.
Dia menceritakan terpaksa melarikan diri dari negara asalnya Honduras karena ancanam sejumlah geng kejahatan pada keluarganya. Rodriguez berharap bisa mendapatkan suaka dari Amerika Serikat.
“Saya ingin masuk ke negara ini (Amerika) secara sah dan untuk itulah kami rela menderita selama tujuh bulan di sini,” ujar Rodriguez.
Sumber: Reuters
Baca juga: Publik Inggris Harap-harap Cemas Menanti Normal Baru karena Risiko Varian Delta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.