TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menuduh Amerika Serikat terlibat dalam pengujian obat eksperimental terhadap sukarelawan yang berasal dari militer Ukraina. Tuduhan itu diungkapkan Komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologis dan Kimia Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov pada Kamis lalu.
Dilansir dari Russia Today, Sabtu, 26 Maret 2022, pengujian obat eksperimental tersebut masuk dalam proyek UP-8. Proyek eksperimental itu diekspos oleh militer Rusia awal bulan ini.
“Kami terus mempublikasikan informasi tentang penelitian dengan partisipasi personel militer Ukraina. Saya ingin mencatat bahwa pekerjaan seperti itu dilarang di Amerika Serikat dan dilakukan oleh militer di luar negeri,” kata Kirillov.
“Menurut data yang diterbitkan di media Bulgaria, sekitar 20 tentara Ukraina tewas selama percobaan di laboratorium Kharkov, dan 200 lainnya dirawat di rumah sakit,” ujar Kirillov menambahkan. Ia mengklaim pengujian obat itu melibatkan lebih dari 4.000 orang di Ukraina.
Kirillov mengungkap sebuah dokumen, yang konon dikirim oleh atase militer Ukraina di AS ke kementerian pertahanan pada April tahun lalu. Dokumen tersebut menyoroti pertemuan antara atase dan perwakilan perusahaan AS-Kanada Skymount, yang terlibat dalam penelitian terkait kecerdasan buatan atau AI.
Menurut dokumen tersebut, perusahaan menunjukkan kepada pejabat Ukraina solusinya dalam pengamatan jarak jauh, serta Deep Drug AI, sebuah sistem yang digunakan untuk menyaring dan mengembangkan obat-obatan. Sistem melakukan pekerjaan 60 orang per tahun per hari, memangkas jam kerja manual untuk menghasilkan molekul target baru dari obat yang sudah ada dan disetujui sebelumnya.