TEMPO.CO, Jakarta - Tidak munculnya Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di depan umum selama 12 hari ini, menimbulkan spekulasi di kalangan media Moskow dan juga media sosial Telegram, demikian dilaporkan Foxnews, Rabu, 23 Maret 2022.
Wartawan investigasi dari outlet berita independen Rusia Mediazona dan Agentstvo menyebutkan bahwa Sergei Shoigu yang biasanya paham media tidak muncul di depan umum sejak 11 Maret.
Ada desas-desus bahwa Shoigu dalam kesehatan yang buruk dan mengalami masalah jantung, sementara pesan lain yang beredar online menyebutkan Shoigu mungkin telah dipecat Presiden Vladimir Putin dan dalam tahanan rumah.
Namun sejauh ini belum konfirmasi dari pihak berwenang.
Shoigu terakhir terlihat di depan umum pada 11 Maret memberikan penghargaan kepada pasukan Rusia yang menduduki Ukraina.
Menurut laman Pravda, Shoigu biasanya sangat aktif di media. Sejak menjadi menteri, jumlah staf di layanan pers Kementerian Pertahanan meningkat tajam dan badan tersebut mulai memberikan banyak perhatian pada citra publiknya.
Agenstvo melaporkan bahwa hingga 11 Maret, Shoigu selalu muncul di berita hampir setiap hari.
Menurut sumber media ini yang dekat dengan menteri pertahanan, Shoigu memiliki masalah jantung.
Pada 18 Maret, Shoigu disebutkan dalam sebuah pernyataan di situs Kremlin yang mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah membahas "kemajuan operasi khusus di Ukraina" dengan anggota tetap Dewan Keamanan. Menurut laporan tersebut, Shoigu hadir dalam pertemuan. Tidak ada video atau foto dari rapat yang dipublikasikan.
Menurut wartawan, pada hari yang sama, 18 Maret, Channel One menayangkan cerita tentang Shoigu yang mempersembahkan penghargaan. Tetapi gambar dalam berita itu identik dengan video yang diposting di situs web Kementerian Pertahanan pada 11 Maret.
Berita terbaru dalam profil Shoigu di situs Kementerian Pertahanan juga bertanggal 11 Maret.
Shoigu bukan satu-satunya pejabat yang menghilang dari hadapan publik. Sejak 11 Maret, tidak ada acara yang dilaporkan dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov.
Menurut intelijen Ukraina, satu-satunya orang dalam posisi kekuasaan di Rusia yang mendukung invasi ke Ukraina adalah Putin dan Shoigu.
Wartawan Moscow Times Jake Cordell mentweet pada Rabu tentang "banyak obrolan Telegram hari ini tentang keberadaan menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu".
Ia mencatat bahwa Shoigu belum terlihat dengan Putin sejak pertemuan di Moskow pada 27 Februari, hanya tiga hari setelah dimulainya invasi Ukraina.
Pada pertemuan itulah Putin memerintahkan Shoigu dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, untuk menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi.
Foxnews menyebutkan, Putin sedang mencari orang di lingkaran terdekatanya yang membocorkan rencana militernya ke Barat.
Foxnews | Pravda