TEMPO.CO, Jakarta - Rusia membalas sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan sekutunya. Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 16 Maret 2022, Rusia melarang Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan selusin pejabat tinggi AS masuk ke negara tersebut.
Selain Biden, pejabat AS yang masuk dalam daftar cekal Rusia adalah Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kepala CIA William Burns dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan. Rusia juga melarang masuk, putra Biden, Hunter, dan mantan menteri luar negeri serta calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Larangan tersebut sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Washington kepada pejabat Rusia di tengah perang Rusia Ukraina. Kementerian luar negeri pada hari Selasa menambahkan Trudeau ke daftar individu yang terkena sanksi.
Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Moskow akan segera mengumumkan sanksi tambahan terhadap sejumlah pejabat AS yang russofobia, perwira militer, legislator, pengusaha, serta tokoh media.
Gedung Putih meremehkan langkah Rusia pada Selasa, dengan mengatakan Moskow mungkin secara tidak sengaja memberi sanksi kepada ayah almarhum Biden dengan menghilangkan akhiran junior dari ejaan nama presiden AS.
"Presiden Biden masih junior sehingga mereka mungkin telah memberikan sanksi kepada ayahnya, semoga dia beristirahat dengan tenang," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
“Tidak ada dari kami yang merencanakan perjalanan wisata ke Rusia, tidak ada dari kami yang memiliki rekening bank yang tidak dapat kami akses, jadi kami akan terus maju,” kata Psaki seraya menambahkan bahwa pemerintahan Biden yakin bahwa itu akan terjadi. AS juga menyatakan dapat melakukan percakapan langsung dan tidak langsung dengan Rusia jika diperlukan.
Sebelumnya Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap empat individu Rusia dan satu entitas yang dituduh berperan menyembunyikan peristiwa seputar kematian pelapor Sergei Magnitsky. Mereka juga diduga terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap advokat hak asasi Oyub Titiev.
Selain Rusia, AS juga memberlakukan sanksi baru terhadap Presiden Belarus Alexander Lukashenko dan istrinya. Hal itu meningkatkan tekanan pada Moskow dan sekutu dekatnya.
“Kami mengutuk serangan Rusia terhadap koridor kemanusiaan di Ukraina dan menyerukan Rusia untuk menghentikan perang brutal dan tidak beralasan melawan Ukraina,” kata kepala Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS, Andrea Gacki, dalam sebuah pernyataan.
Kanada juga menjatuhkan sanksi kepada 15 pejabat Rusia yang mendukung perang Rusia Ukraina. "Presiden Putin membuat pilihan melanjutkan invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan. Dia juga dapat membuat pilihan segera mengakhiri kekerasan yang tidak masuk akal dan menarik pasukannya," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dalam sebuah pernyataan.
Baca: 3 PM Eropa Kunjungi Kyiv, Ukraina Siap Tidak Jadi Anggota NATO
AL JAZEERA