TEMPO.CO, Jakarta - stasiun televisi milik Pemerintah Ukraina mengkonfirmasi ada sebuah artileri yang menghantam gedung tempat tinggal di Kyiv pada Senin pagi, 14 Maret 2022. Bangunan tersebut berlokasi di sebuah blok perumahan, di barat laut ibu kota Ukraina.
Dari keterangan itu, satu orang tewas dan tiga terluka. Data tersebut kemudian direvisi oleh Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, yang menyebut ada dua orang tewas dan tiga dirawat di rumah sakit.
Baca Juga:
Petugas pemadam kebakaran bekerja keras memadamkan api setelah terjadinya peristiwa tersebut.
Asap mengepul di tengah bangunan yang hancur setelah serangan terhadap pangkalan militer Yavoriv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Yavoriv, Oblast Lviv, Ukraina, 13 Maret 2022. Gubernur regional Maksym Kozytskyy mengatakan pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas itu, tetapi beberapa dicegat. @BackAndAlive/via REUTERS
Al Jazeera mewartakan, layanan darurat Ukraina menyisir puing-puing, menyusul serangan yang telah menghancurkan sisi depan dan belakang bangunan sembilan lantai itu. Pantauan wartawan dari lokasi, hanya ada lapangan sepakbola di depan gedung tersebut dan sama sekali tidak ada target militer.
Sebelumnya, pejabat senior Kementerian Pertahanan Amerika Serikat melaporkan bahwa pasukan Rusia berada 16 kilometer dari pusat ibu kota Ukraina, Kyiv, dan siap merebut kota tersebut.
Seperti dilansir CNBC, Jumat 11 Maret 2022, pejabat senior Pertahanan Amerika Serikat itu mengatakan bahwa pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan di Kyiv dalam 24 jam terakhir. Pernyataan pejabat Amerika Serikat itu dibenarkan oleh militer Ukraina.
"Menurut informasi yang didapatkan, musuh sedang mempersiapkan upaya baru untuk merebut Kiev," demikian pernyataan pers Angkatan Bersenjata Ukraina seperti dilansir dari Anadolu Agency.
Kiev adalah kota terpadat di Ukraina. Ibu Kota itu, relatif sepi dalam beberapa hari terakhir, meski serangan artileri Rusia telah menggempur pinggiran ibu kota.
Pada pekan lalu, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko telah mendesak masyarakat untuk tinggal di dalam rumah atau di tempat penampungan saat pihaknya meningkatkan langkah-langkah pertahanan. Dia pun mengingatkan bahwa pertempuran sengit sedang berlangsung di luar.
"Kiev melakukan segalanya untuk memastikan layanan kota yang dapat diandalkan. Kami mendistribusikan bantuan di antara wilayah yang paling rentan dan menimbun makanan, kebutuhan pokok dan obat-obatan," kata Klitschko.
Invasi Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menuai kecaman internasional dan menyebabkan sanksi keuangan yang berat terhadap Moskow. Banyak perusahaan besar dunia juga telah membatasi atau menghentikan operasi mereka di Rusia.
PBB melaporkan setidaknya 474 warga sipil telah tewas dan 861 terluka di Ukraina sejak awal perang. Dilaporkan pula, ada lebih dari 2,1 juta warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga.
Sumber: Reuters | Aljazeera | Anadolu Agency | CNBC
Baca juga: Ratu Elizabeth Positif Covid-19 dengan Gejala Ringan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu