TEMPO.CO, Jakarta -Menyadari kekuatan sosial media, terutama TikTok bagi Generasi Z, pemerintah Amerika Serikat memberi pengarahan kepada 30 pembuat konten TikTok terkenal pada Kamis lalu tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Hal ini diungkap pertama kali oleh The Washington Post.
Salah satu dari seleb TikTok ini adalah Victoria Hammett. Alumnus University of Southern California berusia 23 tahun itu hampir setiap hari memposting video TikTok pendek tentang dirinya yang berbicara tentang, "politik dan hal-hal lain."
Hammett adalah wakil direktur pemerintah Gen-Z untuk Perubahan, kelompok yang sebelumnya sering disebut TikTok for Biden yang berisi sekitar 500 influencer TikTok yang secara kolektif memiliki sekitar setengah miliar pengikut.
Pada Ahad lalu, dia memposting unggahan sekitar 30 detik tentang mengapa memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina berisiko meningkatkan konflik. Dasar analisisnya: briefing pribadi pada Kamis pekan lalu dengan pejabat Gedung Putih.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dan Penasihat Komunikasi Khusus Dewan Keamanan Nasional Matt Miller memimpin pertemuan ini secara virtual pada Kamis tersebut.
Beberapa topik yang dibahas dalam arahan ini termasuk tujuan strategis AS di Eropa Timur, reaksi terhadap eskalasi ancaman nuklir oleh Rusia, dan distribusi bantuan jutaan dolar ke Ukraina yang terkena dampak perang.
“Akses yang kami miliki ke jaringan pembuat konten ini memungkinkan kami menjangkau audiens yang sangat besar,” kata Hammett, yang saluran TikToknya memiliki sekitar 750 ribu pengikut.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Strategi Digital Gedung Putih, Rob Flaherty, mencatat bahwa pemerintahan Biden mengakui bahwa TikTok adalah medium yang sangat penting dalam mencari berita, terutama bagi Generasi Z.
“Jadi kami ingin memastikan Anda memiliki informasi terbaru dari sumber yang berwenang,” katanya, seperti dilansir dari New York Post, Senin, 14 Maret 2022.
Video-video itu dinilai cukup efektif karena telah mengumpulkan ratusan ribu penonton.
Tidak hanya di AS, sejak pengumuman operasi militer oleh Presiden Vladimir Putin lebih dari dua pekan lalu, pengguna TikTok di Rusia dan Ukraina terus-menerus memposting video yang menunjukkan akibat pengeboman dan efek sanksi ekonomi.
Baca juga: Bus Pengungsi Ukraina Terbalik di Italia, Seorang Tewas
SUMBER: THE NEW YORK POST | THE WASHINGTON POST
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.