Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sun Yat Sen Gulingkan Dinasti Qing hingga Dijuluki Bapak Revolusi Tiongkok

Reporter

image-gnews
Sun Yat Sen. Foto : Wikipedia
Sun Yat Sen. Foto : Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSun Yat Sen, tokoh yang tidak begitu asing terutama bagi rakyat Tiongkok. Lahir pada 12 November 1866, ia kemudian tumbuh menjadi seorang revolusioner besar yang berambisi membebaskan negerinya dari segala macam penindasan. Terbukti di tahun 1911, dirinya berhasil memimpin gerakan revolusi Tiongkok. Berkat itu, hingga saat ini Sun dikenang sebagai Bapak Revolusi Tiongkok. 

Melansir Britannica, Sun Yat Sen lahir sebagai anak keenam dari keluarga petani miskin di Xiangshan, Guangdong, China Selatan. Namun, sejak remaja ia memiliki cita-cita luhur, yakni ingin membebaskan serta memerdekakan negerinya dari kekuasaan bangsa Manchu maupun imperialisme Barat. Untuk merealisasikannya, ia harus meninggalkan tanah kelahirannya untuk menimba ilmu di luar negeri. 

Meski di luar negeri Sun mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran, tidaklah mengurungkan niatnya dalam berpolitik. Sikap tegasnya dalam politik mulai nampak tatkala Tiongkok menyerahkan daerah Annam ke pihak Prancis pada 1884. Dengan tegas ia mengatakan bahwa hal itu merupakan tindakan bodoh yang dilakukan pemerintah Manchu.

“Inilah tahun yang menentukan nasibku. Kita telah dikalahkan Perancis, maka niatku sangat jelas, yakni merobohkan dinasti Manchu dan mendirikan negara republik. Jabatanku sebagai dokter hanya muslihat untuk memasuki segala kalangan dan menyiarkan cita-citaku,” ucap Sun Yat Sen sebagaimana ditulis Y. C. Wu dalam buku Sun Yat Sen Bapak Republik Tiongkok (1950). 

Sejak saat itu, semangat revolusionernya kian membara dengan mendirikan partai Revive China Society. Melalui partainya ini, ia meminta bantuan kepada kaum revolusioner yang ada di luar negeri, baik di Amerika hingga Eropa. Pemberontakan pertamanya dimulai pada 1899 yang dibantu oleh partai-partai lain di Tiongkok, namun berakhir gagal. 

Tetapi kegagalannya tidak membuat putus asa, justru dirinya mendapat dukungan dari berbagai pihak, dari para bangsawan, mahasiswa, buruh, hingga petani untuk memulai revolusi. Pada 1905, Sun pergi ke Jepang untuk meminta bantuan sekaligus meracik kembali ideologi partainya yang didasarkan pada Asas-asas San Min Chui I. Di dalamnya mencakup semangat Nasionalisme, Demokrasi, dan Perikehidupan. 

Tak lama, pemberontakan besar-besarannya bernama Huizhou terhadap Dinasti Qing dimulai. Lagi-lagi hal itu belum membuahkan hasil. Enam tahun berselang, Sun menggalang dana, persenjataan, dan menambah pasukan di Amerika Serikat. Momen bentrokan antara aparat Dinasti Qing dengan pasukan revolusi menjadi pijakan awal keberhasilan Sun. Pasukannya berhasil menguasai wilayah Wuchang dan merebut dua kota lainnya di Wuhan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Momen penting itu sekaligus menjadi awal kehancuran Dinasti Qing. Puncaknya pada Desember 1911, pasukan revolusi gencar melakukan pemberontakan yang menjalar ke berbagai daerah. Di saat itu, Revolusi Tiongkok yang digagas Sun mencapai kemenangannya yang berhasil menggulingkan Dinasti Qing. 

Sun Yat Sen kemudian ditetapkan sebagai presiden pemerintahan sementara Republik China untuk pertama kali. Namun, Sun menyadari bahwa dirinya tidak cukup banyak andil pada kemenangan revolusi ini sehingga memutuskan mundur pada 10 Maret 1912 dan menyerahkan jabatannya kepada Yuan Shikai. Di usianya ke 58 tahun, Sun meninggal dunia. Berkat jasanya membebaskan rakyat Tiongkok dari penindasan, dia dikenang sebagai Bapak Revolusi Tiongkok hingga saat sekarang. 

HARIS SETYAWAN 

Baca: Yuan Shikai Presiden Pertama Tiongkok ini Paksa Kaisar Terakhir Cina Lengser

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

13 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

11 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

15 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

18 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.


Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

23 hari lalu

ilustrasi panen durian (pixabay.com)
Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.


Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

24 hari lalu

Bendera negara-negara dunia di markas PBB di Wina, Austria.[weforum.org]
Inilah 10 Negara Terkuat di Dunia Tahun 2024

Berdasarkan beberapa indikator penting, berikut 10 negara terkuat di dunia 2024.