TEMPO.CO, Jakarta - Antonio Vitorino Kepala International Organization for Migration atau IOM pada Rabu, 9 Maret 2022, menyerukan agar semua pihak, yang terlibat dalam perang di Ukraina segera membuka pintu bagi masuknya bantuan.
Menurut Vitorino, koridor-koridor kemanusiaan memungkinkan para pengungsi untuk berlindung ke tempat yang lebih aman. Namun begitu, akses suplai pada bahan kebutuhan dan relawan yang ingin membantu warga Ukraina yang bertahan, tetap diperlukan.
Seorang anggota pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana membagikan roti kepada warga di Desa Bugas yang dikuasai separatis selama invasi Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, 6 Maret 2022. Pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana melakukan kegiatan kemanusiaan dengan membagikan makanan kepada penduduk yang tinggal di Desa Bugas yang dikuasai separatis selama konflik Ukraina-Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Ukraina menuduh Rusia telah membom rumah sakit anak di Mariupol, yakni sebuah kota pelabuhan di Ukraina yang saat ini terkepung.
Pengeboman itu terjadi saat seharusnya dilakukan gencatan senjata sehingga memungkinkan ratusan ribu warga sipil yang terperangkap di Mariupol, bisa melarikan diri. Diperkirakan ada 2 juta warga Ukraina, yang sudah keluar dari kota tempat tinggal mereka dan mengungsi.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rumah Sakit di Ukraina Dibom, Rusia Coba Cari Alasan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.