TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menuduh Rusia mengebom sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol. Akibatnya anak-anak dan warga sipil tewas terjebak di puing-puing rumah sakit.
Melalui akun Twitternya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan rekaman dari lokasi rumah sakit yang diduga menjadi korban serangan Rusia. Beberapa kamar rusak di sepanjang koridor di sebuah gedung yang jendelanya pecah. Di luar gedung, terlihat sebuah karpet persegi dengan puing-puing.
“Berapa lama lagi dunia akan menjadi kaki tangan yang mengabaikan teror? Tutup langit sekarang! Hentikan pembunuhan! Anda memiliki kekuatan tetapi Anda tampaknya kehilangan kemanusiaan, ” kata Zelensky.
Gubernur wilayah Donetsk mengatakan 17 orang terluka dalam serangan tersebut termasuk wanita yang sedang melahirkan. Namun pernyataan tersebut belum bisa segera diverifikasi.
Sebuah video dari Dewan Kota Mariupol menunjukkan kerusakan parah pada sebuah bangunan tiga lantai. Mobil-mobil hancur terbakar di luar. Sebagian besar bagian depan bangunan telah porak poranda.
Serangan itu menuai kecaman dari Gedung Putih. Menurut Amerika Serikat, serangan Rusia itu disebut adalah penggunaan kekuatan barbar.
"Mengerikan melihat penggunaan kekuatan militer yang biadab untuk mengejar warga sipil tak berdosa di negara berdaulat," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
Kecaman juga datang dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. “Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan yang rentan dan tidak berdaya,” katanya di Twitter. Ia menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya yang mengerikan.