TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong mengumumkan sejumlah rencana untuk mengerahkan lebih banyak tenaga kesehatan dalam merawat lansia menyusul naiknya infeksi virus corona. Kasus Covid-19 terjadi di hampir semua panti jompo dan angka kematian naik dengan cepat di kalangan lansia yang belum imunisasi vaksin virus corona.
Kepala Eksekutif Hong Kong atau Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan rencana untuk melakukan tes massal vaksin virus corona, yang telah memicu kepanikan di tempat-tempat yang menjual sembako. Tes virus corona secara massal memang pernah dipertimbangkan, namun belum tahu kapan diputuskan.
“Ini adalah sebuah ujian besar, yang tidak bisa diselesaikan dalam tempo semalam (tes massal Covid-19),” demikain keterangan Lam.
Ucapan Lam itu disampaikan setelah seorang pejabat tinggi Cina mengucap Hong ong harus memprioritaskan mengurangi angka infeksi virus corona, penyakit menular dan kematian. Di Hong Kong total infeksi virus corona melonjak menjadi sekitar 600 riba kasus dengan lebih dari 2.600 pasien Covid-19 berakkhir dengan kematian.
Otoritas Kesehatan Hong Kong pada Rabu, 9 Maret 2022, melaporkan ada 60 ribu kasus baru infeksi virus corona. Kematian tertinggi akibat Covid-19 di Hong Kong terjadi pada 7 Maret 2022 lalu. Warga Hong Kong saat ini boleh memperlihatkan antigen positif Covid-19 (sebelumnya PCR) ke rumah sakit.
Sumber: Reuters
Baca juga: Restoran Ukraina di Hong Kong Kumpulkan Bantuan untuk Korban Invasi Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.