TEMPO.CO, Jakarta -Junta Myanmar telah mencabut kewarganegaraan beberapa anggota pemerintah oposisi yang didominasi oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Seperti dilansir France24 Sabtu 5 Maret 2022, anggota parlemen yang digulingkan membentuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) beberapa pekan setelah perebutan kekuasaan oleh militer tahun lalu, dan telah bertekad untuk membatalkan kudeta.
NUG sejak itu dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh junta.
Kewarganegaraan mereka yang dicabut termasuk juru bicara pemerintah Sasa - yang menggunakan satu nama - Menteri Luar Negeri Zin Mar Aung, Menteri Dalam Negeri Lwin Ko Latt dan Menteri Hak Asasi Manusia Aung Myo Min.
“Kelompok itu telah melanggar hukum negara yang ada dan terbukti melakukan tindakan yang dapat merugikan kepentingan Myanmar," demikian pernyataan junta di surat kabar negara Global New Light of Myanmar.
Penulis Ei Pencilo, aktivis terkemuka Min Ko Naing dan Ei Thinzar Maung, juga telah dicabut kewarganegaraannya."Pelaku serupa akan diidentifikasi dan diadili," tambah pemberitahuan dari militer.
NUG tidak memiliki wilayah dan belum diakui oleh pemerintah asing mana pun dengan banyak anggotanya bersembunyi atau diasingkan.
Suu Kyi -- yang dicalonkan sebagai ketuanya -- telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi rentetan tuduhan yang bisa memenjarakannya selama lebih dari 150 tahun.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta dan tindakan keras militer berikutnya terhadap perbedaan pendapat yang menurut kelompok pemantau lokal telah menewaskan lebih dari 1.600 orang.
Baca juga: Letkol Junta Myanmar Membelot, Bergabung ke Gerakan Pembangkangan Sipil
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.