TEMPO.CO, Jakarta -Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk membuat koridor kemanusiaan di wilayah Ukraina di wilayah pertempuran paling buruk meski tanpa gencatan senjata.
Hal ini diungkapkan penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak setelah negosiasi antara kedua pihak seperti dilansir RFERL pada Jumat 4 Maret 2022.
Podolyak mengatakan meski tidak ada terobosan dalam gencatan senjata, para perunding kedua negara mencapai kesepakatan tentang upaya bersama untuk mengamankan koridor kemanusiaan untuk evakuasi dan pasokan obat-obatan dan makanan ke lokasi.
“Terutama di wilayah dengan pertempuran paling intensif dengan kemungkinan gencatan senjata [sementara] di daerah di mana evakuasi semacam itu akan dilakukan."
Podolyak berbicara dengan wartawan setelah pembicaraan di Belarusia barat ketika pasukan Rusia melanjutkan serangan skala penuh mereka ke Ukraina. Ia menambahkan, para perunding kedua negara juga sepakat untuk bertemu lagi pada pekan depan.
Sebelum pembicaraan pada Kamis malam waktu setempat, perunding Ukraina mengatakan menuntut gencatan senjata dan koridor kemanusiaan ketika kematian dan kehancuran meningkat delapan hari setelah Rusia memulai invasi tanpa alasan ke tetangganya.
“Ada hal-hal yang tidak dapat dikompromikan, tapi kompromi harus ditemukan sehingga orang berhenti dibunuh,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam konferensi pers.
Zelenskiy juga meminta Barat untuk meningkatkan bantuan militernya, setelah anggota NATO menolak zona larangan terbang karena takut memicu perang langsung dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
"Jika kalian tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri kami pesawat!" kata Zelenskiy.
Sementara dalam kesempatan terpisah, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan akan melanjutkan invasi meskipun ada seruan global untuk mengakhiri permusuhan dan efek merusak dari sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Putin mengatakan operasi militer Rusia berjalan sesuai rencana dan memuji tentaranya sebagai pahlawan. Putin mengatakan sebelumnya bahwa Rusia bermaksud untuk melanjutkan perang "melawan gerilyawan kelompok bersenjata nasionalis di Ukraina," menurut pernyataan Kremlin mengutip pembicaraan telepon Putin dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca juga: Cina Bantah Minta Rusia Menunda Serangan ke Ukraina sampai Olimpiade Berakhir
SUMBER: RFERL
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.