TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah konvoi besar kendaraan militer Rusia berkumpul di pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Selasa 1 Maret 2022.
Konvoi kendaraan militer Rusia itu panjangnya lebih dari 65 kilometer dan menutupi seluruh jalan dari dekat bandara Antonov di luar Kyiv ke Kota Prybirsk, kata perusahaan pencitraan satelit Amerika Serikat, Maxar.
"Beberapa kendaraan berjarak cukup jauh sementara di bagian lain peralatan dan unit militer melaju dua atau tiga kendaraan di jalan," kata Maxar.
Seperti dilansir France24, hal ini memicu kekhawatiran pasukan penyerang Rusia akan meluncurkan serangan untuk menguasai Kyiv dan kota-kota besar Ukraina lainnya.
Di Kyiv, banyak yang bersiap untuk serangan baru dengan barikade darurat memenuhi jalan-jalan."Kami akan menyambut mereka dengan bom molotov dan peluru di kepala," kata pegawai bank Viktor Rudnichenko. "Satu-satunya bunga yang mungkin mereka dapatkan dari kita adalah untuk kuburan mereka."
Gambar-gambar itu juga menunjukkan penempatan pasukan darat tambahan dan unit helikopter serang darat di Belarus selatan dekat perbatasan Ukraina.
“Tentara Rusia telah berkumpul kembali dan mengumpulkan pasukannya selama 24 jam terakhir "terutama untuk mengepung dan menguasai Kyiv dan kota-kota besar lainnya," tulis staf umum angkatan bersenjata Ukraina di Facebook.
Gambar satelit menunjukkan penumpukan panjang kendaraan lapis baja dan artileri mulai 29 kilometer utara kota, saat Moskow menentang tekanan global yang meningkat dan gelombang sanksi internasional yang telah menghancurkan ekonomi Rusia.
Pembicaraan gencatan senjata awal antara Moskow dan Kyiv pada Senin gagal mencapai terobosan, dimana Rusia menembaki daerah pemukiman di kota kedua Ukraina, Kharkiv, dan daerah lain di negara itu setelah negosiasi.
Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov, memperingatkan bahwa kendaraan lapis baja dan tank Moskow ada di mana-mana di sekitar kota.Pasukan Rusia membunuh beberapa warga sipil termasuk anak-anak pada Senin malam, katanya.
Sementara Wali Kota Kherson, Igor Kolykhayev, juga menulis di Facebook bahwa tentara Rusia telah mendirikan pos pemeriksaan di semua pintu masuk kota. Namun ia mengatakan kota itu masih dikuasai Ukraina dan akan mampu melawan.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di dalam dan sekitar Brovary, sebuah kota di pinggiran ibu kota.
Lebih dari 350 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, tewas sejak invasi Kamis lalu, kata Ukraina, sementara lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan negara itu.
Moskow mengklaim pada Senin bahwa mereka telah "mendapatkan superioritas udara atas seluruh wilayah Ukraina".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun menyerukan larangan global terhadap pesawat dan kapal Rusia memasuki bandara dan pelabuhan dunia dalam upaya untuk membendung serangan Moskow.
Baca juga: Sabuk Hitam Taekwondo Vladimir Putin Dicopot
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.