TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berharap ada de-eskalasi atas konflik yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina. Menurut Retno, konstitusi Indonesia memandatkan agar Indonesia ikut menjaga perdamaian dunia.
"Hal utama yang harus menjadi perhatian kita semua adalah de-eskalasi dan masalah kemanusiaan. De-eskalasi harus dilakukan, sekali lagi, ini sejalan dengan apa yang tertera di dalam konstitusi kita, untuk perdamaian," kata Retno dalam pernyataan di jumpa pers virtual Kemlu RI pada Selasa, 1 Maret 2022.
Retno menegaskan jika politik luar negeri Indonesia selalu konsisten dalam penerapan hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk masalah penghormatan integritas wilayah dan penghormatan terhadap kedaulatan. "Prinsip ini harus dihormati oleh semua negara, prinsip ini dijunjung tinggi oleh Indonesia," katanya.
Kemlu disebut telah melakukan langkah diplomatik melalui pembicaraan telepon, baik dengan menteri luar negeri Ukraina maupun menteri luar negeri Rusia. "Kami berharap pembicaraan antara Ukraina dan Rusia dapat membuahkan hasil yang baik," ujar Retno.
Sikap Indonesia menjadi sorotan sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer pada Kamis 24 Februari 2022.
Presiden Joko Widodo tela menyeru agar perang Rusia-Ukraina segera dihentikan. "Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi media sosialnya pada Kamis malam, 24 Februari 2022
Baca juga:
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.