TEMPO.CO, Jakarta - Percy Ohene-Yeboah, mahasiswa jurusan teknik mesin asal Ghana, yang kuliah di Ukraina, kaget bukan main saat terbangun pada Kamis pagi, 24 Februari 2022. Ohene-Yeboah, yang tinggal di sebuah gedung apartemen, melihat dari jendela jalanan di bawah apartemennya sudah penuh, orang-orang tampak bergegas sambil membawa koper mereka.
Ohene-Yeboah pun akhirnya tahu mengapa kepanikan ini terjadi. Pada Kamis pagi itu, sejumlah pesawat Rusia terbang di langit Kharkiv, yakni sebuah kota di timur Ukraina. Warga Kharkiv bergegas meninggalkan kota itu demi menghindari rudal-rudal yang dilepaskan dari angkasa. Ohene-Yeboah menyebut kejadian ketika itu mirip dengan adegan dalam video games berjudul Call of Duty.
Orang-orang menunggu untuk naik kereta evakuasi dari Kyiv ke Lviv di stasiun kereta pusat Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. REUTERS/Umit Bektas
Ketika kondisi semakin genting dan tidak ada tempat untuk berlindung, Ohene-Yeboah, 24 tahun, akhirnya mengemasi barang-barangnya dalam satu tas dan kabur ke stasiun kereta bawah tanah terdekat untuk berlindung ke sana.
Ohene-Yeboah adalah satu dari ribuan mahasiswa asal Afrika yang sekarang tertahan di Ukraina saat negara itu diinvasi oleh Rusia. Ohene-Yeboah tak tahu bagaimana caranya dia bisa melarikan diri (dari Ukraina).
“Dalam situasi seperti ini, orang sudah pada masing-masing, sendiri-sendiri. Anda harus mencari jalan terbaik untuk mengungsikan diri sendiri,” kata Ohene-Yeboah kepada Reuters lewat sambungan telepon saat dia berada di ruang bawah tanah sebuah Gereja.
Orang-orang menunggu untuk naik kereta evakuasi dari Kyiv ke Lviv di stasiun kereta pusat Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. REUTERS/Umit Bektas
Beberapa kota di Ukraina, yang menjadi tempat tinggal bagi ribuan pelajar Afrika, dalam kondisi terkepung. Mahasiswa asal Afrika yang melanjutkan pendidikan ke Ukraina biasanya datang untuk belajar kedokteran, teknik mesin dan hubungan kemiliteran. Maroko, Nigeria dan Mesir adalah 3 dari 10 negara, yang mahasiswanya banyak berkuliah di Ukraina.
Data dari Kementerian Pendidikan Ukraina, ada lebih dari 16 ribu mahasiswa asing, yang saat ini menuntut ilmu di negara itu. Ribuan mahasiswa asal India, juga saat ini berusaha melarikan diri.
Ukraina menjadi pilihan tempat untuk menuntut ilmu karena biayanya lebih murah dibanding negara-negara lain di Eropa barat atau di Amerika Serikat. Sayang, negara tersebut dalam semalam telah berubah menjadi sebuah zona perang saat tank-tank dari Rusia, pesawat dan kapal laut Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Invasi itu tercatat yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gelar Wisuda Drive Thru, Rektor UNG: Mahasiswa Inginkan Tatap Muka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.