TEMPO.CO, Jakarta - Dalam referendum yang digelar Minggu, 13 Februari 2022, masyarakat Swiss memutuskan menolak proposal yang disorongkan para aktivis penyayang hewan, yang akan menjadikan Swiss sebagai negara pertama yang melarang eksperimen ilmu pengetahuan menggunakan binatang. Namun masyarakat Swiss menyetujui aturan yang lebih ketat pada iklan rokok.
Dalam referendum tersebut, hanya 21 persen suara, yang mendukung larangan menggunakan hewan sebagai sarana untuk bereksperimen dengan ilmu pengetahuan. Adapun sebanyak 79 persen suara menolaknya.
Mereka yang mendukung penghentian uji coba ilmiah pada hewan berpandangan tindakan ini (uji coba pada binatang) adalah hal yang tidak etis dan tidak penting. Namun mereka mendapat penentangan dari oposisi, yang memperingatkan dampak kerusakan pada ekonomi lewat larangan tersebut.
“Kami dengan senang dengan keputusan ini (menolak). Ini memperlihatkan bahwa masyarakat Swiss mengakui peran pusat penelitian kesehatan masyarakat dan kemakmuran Swiss,” kata CEO Interpharma, Rene Buholzer.
Para aktivis penyayang hewan mengatakan hewan-hewan yang ada di labolatorium mengalami diskriminasi serius.
“Mengapa kita tidak punya lebih banyak empati pada mereka?,” kata Renato Werndli, Wakil Presiden kampanye penyayang hewan.
Dalam referendum hari Minggu kemarin, disepakati pula aturan yang lebih ketat untuk iklan rokok dengan dukungan 57 persen suara. Lewat larangan ini, maka iklan rokok tidak boleh terbit di surat kabar, bioskop, internet, acara-acara besar dan billboard. Mereka yang mendukung pengetatan aturan ini menyebut iklan rokok hanya mendorong anak-anak muda untuk merokok.
Sumber: Reuters
Baca juga: Mengenali Perilaku Hewan Nokturnal Mungil Sugar Glider
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.