TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan membuka kedutaan besar di Kepulauan Solomon sebagai upaya membendung meluasnya pengaruh Cina di Pasifik, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Blinken, yang berada di Fiji untuk pertemuan puncak virtual Forum Kepulauan Pasifik (PIF) para pemimpin regional, mendengar keprihatinan mereka tentang perlunya tindakan nyata terhadap perubahan iklim dan keluhan bahwa mereka telah lama diabaikan oleh negara-negara besar.
"Fiji dan semua negara Kepulauan Pasifik adalah bagian penting dari kawasan Indo-Pasifik," kata Blinken pada konferensi pers dengan Penjabat Perdana Menteri Fiji Aiyaz Sayed-Khaiyu, Sabtu, 12 Februari 2022.
Sayed-Khaiyu mencatat bahwa Fiji dan negara-negara Pasifik lainnya adalah penjaga samudera terbesar di dunia, yang sangat penting bagi kesejahteraan semua orang di dunia.
"Meskipun demikian, Fiji dan negara tetangga kecil kami kadang-kadang merasa, meminjam istilah Amerika, seperti negara layang," katanya.
"Titik-titik kecil terlihat dari pesawat para pemimpin dalam perjalanan ke pertemuan di mana mereka berbicara tentang kami daripada dengan kami," katanya, dan menambahkan dia berharap kunjungan Blinken menandai awal dari hubungan yang lebih langsung antara Amerika Serikat dan Pasifik.
Blinken terbang ke Fiji setelah pertemuan Quad di Melbourne atara Amerika Serikat, Jepang, India dan Australia. Keempat raksasa Pasifik ini berjanji untuk memperdalam kerja sama untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik bebas dari "pemaksaan" dan gesekan terselubung akibat ekspansi ekonomi dan militer Cina.
"Ini sama sekali bukan kasus kita berada di sini, datang ke sini, fokus di sini karena alasan keamanan. Ini jauh lebih mendasar dari itu," kata Blinken. "Ketika kita melihatnya sebagai wilayah untuk masa depan."
Berikutnya: AS curigai Cina ingin ciptakan hubungan militer di Pasifik