TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat telah meminta pertemuan khusus Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada pekan depan untuk membahas krisis di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters pada Jumat 28 Januari 2022, Utusan AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden ingin membahas perilaku mengancam Rusia terhadap Ukraina.
“Rusia terlibat dalam tindakan destabilisasi yang ditujukan ke Ukraina. Ini merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan Piagam PBB,” katanya. “Ini bukan momen untuk menunggu dan melihat. Perhatian penuh dewan diperlukan sekarang, dan kami menantikan diskusi langsung dan terarah pada Senin.”
Hubungan antara Rusia dan Barat memburuk, setelah Moskow mengerahkan ratusan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina sejak tahun lalu.
Kremlin telah membantah akan menyerang Ukraina. Namun, pada bulan lalu Moskow menuntut jaminan keamanan yang luas , termasuk jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Rusia dan Ukraina berbagi ribuan kilometer perbatasan darat secara langsung.
AS dan aliansi Barat pada Rabu lalu dengan tegas menolak konsesi apa pun pada poin-poin utama Moskow. Mereka menyatakan penempatan pasukan dan peralatan militer sekutu di Eropa Timur tidak dapat dinegosiasikan.
AS memang menguraikan area di mana beberapa kekhawatiran Rusia mungkin ditangani, mungkin menawarkan jalan menuju de-eskalasi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa tanggapan dari AS – dan tanggapan serupa dari NATO – meninggalkan “sedikit landasan untuk optimism.” Namun, Peskov menambahkan bahwa “selalu ada prospek untuk melanjutkan dialog, itu demi kepentingan Rusia dan Amerika”.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga mengisyaratkan pembukaan dialog, dengan mengatakan bahwa tanggapan AS mengandung beberapa elemen yang dapat mengarah pada "awal pembicaraan serius tentang isu-isu sekunder".
Baca juga: Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia Meningkat, Ancaman Perang Baru di Eropa?
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.