TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan banding AS menguatkan hukuman pada gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, dan menolak argumennya bahwa juri mengikuti kasus di media selama persidangan secara tidak sah.
Sidang Banding di Manhattan, Selasa, 25 Januari 2022 itu juga menolak beberapa argumen lain yang diajukan Guzman dalam mengupayakan pengadilan baru, termasuk bahwa kondisi penjaranya menyedihkan dan pemerintah AS secara selektif menargetkan dia untuk penuntutan.
"Saya yakin Guzman akan meminta peninjauan kembali ke Mahkamah Agung," kata pengacara terdakwa Marc Fernich dalam email.
Kantor Kejaksaan AS Breon Peace di Brooklyn tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Guzman, yang menjadi pemimpin kartel Sinaloa Meksiko, dihukum pada Februari 2019 karena menyelundupkan miliaran dolar obat-obatan terlarang dan berkonspirasi untuk membunuh pesaingnya.
Dia menjalani hukuman seumur hidup di Supermax Colorado, penjara federal paling ketat, dan kekayaannya sebesar 12,7 miliar dolar artau Rp182 triliun disita.
Banding Guzman difokuskan pada artikel Vice News yang diterbitkan satu minggu setelah putusan, di mana seorang juri yang tidak disebutkan namanya mengatakan setidaknya lima rekan juri mengikuti liputan media tentang persidangan, dan berbohong tentang hal itu kepada hakim ketua.
Liputan tersebut mencakup tuduhan bahwa Guzman telah membius dan memperkosa gadis remaja, yang dibantah oleh pengacara Guzman dan Hakim Distrik AS Brian Cogan menolak untuk diizinkan masuk ke persidangan.
Hakim dalam kasus-kasus terkenal biasanya menginstruksikan juri untuk tidak mengikuti persidangan di surat kabar, TV, dan internet.
Hakim Jon Newman mengatakan pernyataan juri yang tidak disumpah kepada Vice News bukanlah "bukti yang jelas, kuat, substansial dan tidak terbantahkan" yang mengharuskan Cogan menarik juri kembali untuk sidang tentang perilaku mereka.
"Tidak ada satu pun tuduhan dalam artikel Vice News yang menunjukkan bahwa juri mana pun tidak memihak, memendam bias terhadap Guzman, atau tidak layak untuk bertugas," tulis Newman.
REUTERS