TEMPO.CO, Jakarta - Kisah Rohana Abdullah, 22 tahun, seorang anak tenaga kerja Indonesia atau TKI di Malaysia, menarik perhatian publik. Hingga di usianya yang dewasa, Rohana tak kunjung memiliki kewarganegaraan.
Setelah kisahnya viral, Perdana Menteri Malaysia berjanji akan memberi kewarganegaraan untuk Rohana. Ia juga akan diberi kartu identitas diri.
Ia ditinggalkan oleh ibunya yang merupakan seorang TKI sejak bayi. Sang ibu harus kembali ke Indonesia. Sementara ayahnya, yang merupakan warga negara Malaysia, menghilang sejak ia dilahirkan. Rohana pun diasuh oleh ibu angkatnya seorang guru sekolah Chee Hoi Lan, sekarang 83 tahun, tergerak hatinya untuk merawat.
Dilansir dari Harian Metro, Rohana menyatakan menderita kecemasan yang parah. Ia bahka mencoba bunuh diri.
“Kalau dipikir-pikir, dunia ini tidak adil. Itu bukan salah saya. Ketika ibu ayah saya melakukan sesuatu yang salah, mengapa saya harus bertanggung jawab," katanya.
Akibat tak punya kewarganegaraan, ia tak bisa sekolah. “Saya hanya melanjutkan hidup sebagai seorang anak. Ketika saya harus berhenti sekolah, saya sangat sedih karena tidak ada yang membantu. Saya harus berhenti karena tidak ada dokumen,” kata Rohana Abdullah.
Untungnya dia tak sampai mengakhiri hidup karena memikirkan nasib ibu dan ibu angkatnya. “Saya hanya berharap diberi status yang memungkinkan bisa menjalani hidup seperti orang lain, termasuk menikah, membuka rekening dan hal-hal lain yang tidak bisa dilakukan sebelumnya,” katanya.
Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Rohana nampak fasih berbahasa Mandarin dan Bahasa Melayu. "Saya sayangi dia seperti anak sendiri. Sejak kecil, saya pastikan dia makan makanan halal dan melakukan ibadat sebagai seorang Muslim hingga hari ini," kata Chee. Ia berharap sebelum meninggal bisa melihat Rohana menikah, bekerja dan hidup bahagia.
Baca: Kisah Rohana, Ditinggalkan Ibunya di Malaysia saat Bayi dan Diasuh Guru Tionghoa
HARIAN METRO
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580