TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 16 turis tewas di dalam mobil mereka yang terjebak salju di Pakistan utara, Sabtu, 8 Januari9 2021. Wilayah ini didatangi ribuan orang pelancong untuk menikmati salju.
Dengan sekitar 1.000 kendaraan masih terjebak, pemerintah telah menyatakan Murree, 64 km timur laut ibu kota Islamabad, sebagai daerah yang dilanda bencana.
“Untuk pertama kalinya dalam 15 hingga 20 tahun sejumlah besar turis berbondong-bondong ke Murree, yang menciptakan krisis besar,” kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed seperti dikutip Reuters.
Menteri mengatakan bahwa sekitar 1.000 mobil terjebak di stasiun bukit, kawasan tertinggi di daerah Murree. Ia mengatakan 16 hingga 19 pelancong meninggal dalam mobil mereka.
Pasukan tentara dan paramiliter telah dikerahkan untuk membantu pemerintah sipil dalam operasi penyelamatan, katanya.
Pada Jumat malam, pemerintah mengumumkan penutupan semua jalan menuju stasiun untuk menghentikan masuknya wisatawan lebih lanjut.
Perdana Menteri Imran Khan menyatakan keterkejutannya atas "kematian tragis" para turis. "Telah memerintahkan penyelidikan dan menerapkan peraturan yang kuat untuk memastikan pencegahan tragedi semacam itu," kata Khan dalam sebuah tweet.
Menteri Penerangan Fawad Chaudhry mengimbau masyarakat untuk tidak mengunjungi stasiun bukit.
Hujan salju, yang dimulai pada Selasa malam, berlanjut secara berkala, menarik ribuan wisatawan. Karena padatnya pengunjung, banyak keluarga yang akhirnya terjebak kemacetan di jalan dalam kondisi sangat dingin.
Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 100.000 kendaraan memasuki stasiun bukit.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan banyak warga, termasuk anak-anak, terbaring mati di kendaraan mereka yang tertutup salju.
"Apakah kematian disebabkan oleh flu atau keracunan karbon monoksida (CO)?," kata Dr. Faheem Yonus, kepala penyakit menular di University of Maryland UCH, dalam sebuah tweet.
"CO tidak berbau, mematikan jika mobil terjebak salju, knalpot yang tersumbat dapat dengan cepat membunuh penumpang saat mereka menghirup CO."
Para pejabat belum memberikan kabar tentang penyebab kematian tersebut.
REUTERS