TEMPO.CO, Jakarta - Badan Energi Atom Jepang JAEA dan Mitsubishi Heavy Industries akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan perusahaan ventura Bill Gates untuk membangun reaktor nuklir berteknologi tinggi di Wyoming.
Harian Yomiuri, Sabtu, 1 Januari 2021, melaporkan JAEA dan Mitsubishi akan menandatangani kesepakatan pada awal Januari untuk memberikan dukungan teknis dan data dari reaktor nuklir canggih Jepang sendiri, kata laporan itu mengutip beberapa sumber.
TerraPower, sebuah usaha tenaga nuklir canggih yang didirikan oleh Gates, akan membuka pabrik natrium di Wyoming pada 2028. Pemerintah AS akan menyediakan dana untuk menutupi setengah dari proyek senilai $4 miliar atau hampir 57 triliun itu.
Terrapower awalnya mengeksplorasi prospek pembangunan pembangkit nuklir eksperimental dengan China National Nuclear Corp milik negara, namun dipaksa untuk mencari mitra baru setelah pemerintahan Donald Trump membatasi kesepakatan nuklir dengan Cina.
Amerika Serikat telah bersaing dengan Cina dan Rusia yang juga berharap bisa membangun dan mengekspor reaktor canggih.
Jepang, di sisi lain, memiliki sejarah pahit dalam menonaktifkan reaktor canggih prototipe Monju pada tahun 2016, sebuah proyek yang menelan biaya $8,5 miliar tetapi memberikan sedikit hasil dan kontroversi selama bertahun-tahun.
Fasilitas Monju mengalami kecelakaan, pelanggaran peraturan, dan ditutup-tutupi sejak konsepsinya, dan ditutup menyusul ketidakpercayaan publik terhadap energi nuklir setelah bencana nuklir Fukushima 2011.
Baik JAEA dan Mitsubishi Heavy Industries tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, karena kantor mereka tutup untuk liburan Tahun Baru.
REUTERS