Ketika kaum Puritan berkuasa di Inggris pada 1640-an, perayaan Hari Natal dan nyanyian lagu-lagu Natal dihentikan. Namun, lagu-lagu Natal bertahan karena orang-orang masih menyanyikannya secara rahasia.
Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Lagu-lagu Natal sebagian besar tidak dinyanyikan sampai era Victoria, ketika dua pria bernama William Sandys dan Davis Gilbert mengumpulkan banyak musik Natal lama dari desa-desa di Inggris.
Lagu-lagu Natal dinyanyikan sebagai lagu daerah di berbagai tempat, tetapi sering kali tidak dianggap sebagai lagu yang 'layak' atau 'bagus' oleh kelas menengah atau atas.
Sebelum nyanyian lagu-lagu Natal di tempat-tempat seperti gereja menjadi populer, terkadang ada penyanyi lagu-lagu resmi berbentuk kelompok dan dipimpin pemimpin lokal untuk menyanyikan lagu pujian di jalanan selama Natal.
Seiring berjalannya waktu, layanan lagu-lagu Hari Natal semakin populer dan menjadi kebiasaaan.
Salah satu jenis layanan Carol yang paling populer adalah layanan Carols by Candlelight. Pada kebaktian ini, gereja hanya diterangi cahaya lilin di malam Natal.
DELFI ANA HARAHAP
Baca : Mengenal 10 Versi Santa Claus dari Seluruh Dunia