TEMPO.CO, Jakarta - Inggris melaporkan lebih dari 100.000 kasus harian baru Corona, tertinggi pertama kalinya sejak dilakukan pengujian secara luas. Pada Rabu, jumlah kasus Corona mencapai 106.122, naik dibandingkan Selasa sebanyak 90.629.
Penyebaran cepat varian Omicron telah mendorong lonjakan kasus dalam sepekan terakhir. Total kasus meningkat 643.219, atau 59 persen menurut data pemerintah.
Banyak industri kekurangan staf. Sejumlah pegawai terinfeksi Corona dan melakukan karantina atau dirawat di rumah sakit.
Pemerintah Inggris mengatakan pada Rabu bahwa periode isolasi Covid-19 dipangkas dari 19 hari menjadi 7 hari. Aturan ini berlaku untuk mereka yang dites negatif pada tes aliran lateral selama dua hari berturut-turut.
Meski kasus Corona di Inggris mencapai rekor baru, Perdana Menteri Boris Johnson belum berencana menerapkan pembatasan menjelang Natal. Namun dia mengingatkan tingkat keparahan penyakit akibat varian Omicron belum jelas benar. Selain itu tingat rawat inap di rumah sakit terus meningkat. Johnson menyatakan pemerintah Inggris masih memikirkan tindak lanjut jika situasi memburuk setelah liburan akhir tahun.
Hingga Selasa, ada 195 pasien dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron di Inggris. Angka kematian akibat varian ini adalah 18 orang.
Jumlah total pasien Covid-19 di rumah sakit adalah 8.008, naik sedikit dalam tujuh hari terakhir. Namun jumlah ini masih jauh jika dibandingkan Januari lalu yaitu 38.000. Ada 140 kematian dalam 28 hari terakhir.
Baca: Staf Terinfeksi Corona, Presiden AS Joe Biden Jalani Lagi Tes Covid-19
REUTERS