TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Prancis pada Rabu, 22 Desember 2021, memutuskan membatalkan pembelian obat antiviral Covid-19 dari Merck & Co menyusul hasil uji coba yang mengecewakan. Setelah pembatalan ini, Prancis berharap bisa menerima obat yang lebih bersaing dari Pfizer sebelum akhir Januari 2022.
Prancis telah menjadi negara pertama yang secara terbuka membatalkan pembelian obat perawatan bagi pasien Covid-19 dari Merck. Sebelumnya data yang dipublikasi pada akhir November 2021 mengungkap obat antiviral buatan Merck tersebut kurang efektif dari yang diperkirakan.
Sejumlah orang mengenakan masker pelindung, berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 6 Desember 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Obat antiviral tersebut juga kurang efektif dalam mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19. Data itu diperoleh dari hasil uji klinis pada individu – individu yang berisiko tertular Covid-19.
“Hasil studi terakhir kurang begitu bagus,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran.
Prancis sebelumnya telah membeli sekitar 50 ribu dosis obat molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.
Sedangkan Juru bicara Merck mengatakan rencana Prancis tidak jadi membeli obat antiviral Covid-19 terjadi setelah otoritas kesehatan Prancis menolak memberikan pengesahan pada obat tersebut pada awal bulan ini. Merck akan terus bekerja sama dengan European Medicines Association (EMA) untuk mengevaluasi obat tersebut.
Merck juga telah mencapai kesepakatan untuk mensuplai atau menjual obat antiviral pada lebih dari 30 negara di dunia. Saat ini, Merck telah mengirimkan obat tersebut pada 12 negara.
Sejauh ini, imunisasi vaksin virus corona masih menjadi senjata utama dalam melawan Covid-19 bagi sejumlah negara. Ada harapan eksperimen pil yang dilakukan Merck dan Pfizer bisa membawa perubahan dalam upaya mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang meninggal atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang punya komorbid (penyakit bawaan).
Sumber: Reuters
Baca juga: Luhut Cerita Perjalanan Pfizer dan Merck Sampai Akhirnya Mau Investasi di RI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.