Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Berhasil Tembak Jatuh Satelit, Amerika Serikat dan Sekutunya Ketar-Ketir

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Rusia menguji rudal anti-satelit direct-ascent (DA-ASAT) yang menghantam satelit Rusia [COSMOS 1408] dan menciptakan medan puing di orbit rendah Bumi. Tabrakan anti-satelit, atau ASAT, tampaknya terjadi di orbit sekitar 500 kilometer di atas permukaan bumi, menurut pelacak satelit, dan sekitar 80 kilometer di atas orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional. Youtube
Rusia menguji rudal anti-satelit direct-ascent (DA-ASAT) yang menghantam satelit Rusia [COSMOS 1408] dan menciptakan medan puing di orbit rendah Bumi. Tabrakan anti-satelit, atau ASAT, tampaknya terjadi di orbit sekitar 500 kilometer di atas permukaan bumi, menurut pelacak satelit, dan sekitar 80 kilometer di atas orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional. Youtube
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat sedang menguji ketahanan satelit terhadap ancaman dari Cina dan Rusia ratusan kilometer di atas permukaan bumi, hanya beberapa minggu setelah Rusia berhasil menembak jatuh satelit komunikasi tua.

Simulasi dengan bantuan komputer menguji potensi menembak jatuh satelit pelacak rudal AS, gangguan satelit, dan "efek" peperangan elektronik lainnya yang mungkin merupakan taktik dalam perang luar angkasa. Satelit yang sebenarnya tidak digunakan.

Selama kunjungan ke Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Schriever di Colorado, Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks melihat simulasi latihan ruang angkasa  yang diselenggarakan oleh pasukan AS. Itu adalah latihan ke-13, dan yang ketiga melibatkan mitra seperti Inggris, Kanada dan Australia.

Para pemimpin Pentagon sedang mengunjungi pangkalan-pangkalan AS minggu ini sementara rancangan anggaran 2023 pemerintahan Biden mulai terbentuk. Departemen Pertahanan berharap bisa memindahkan anggaran ke militer yang dapat menghalangi Cina dan Rusia.

Setelah Rusia berhasil melakukan uji coba rudal anti-satelit bulan lalu, para pejabat AS percaya ada kebutuhan yang meningkat untuk membuat jaringan satelit AS tahan terhadap serangan dan menggunakan peluang seperti 'Space Flag' untuk berlatih.

Satelit sangat penting untuk komunikasi militer, navigasi penentuan posisi global, dan sistem waktu yang diperlukan jika terjadi perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permainan perang antariksa selama 10 hari mencoba untuk mensimulasikan kemampuan canggih AS di luar angkasa. Latihan tersebut melibatkan kelompok musuh yang bekerja untuk mensimulasikan negara agresor dengan kemampuan luar angkasa seperti Rusia atau Cina.

Uji rudal antisatelit Rusia bulan lalu menggunakan satelitnya sendiri, Cosmos-1408, yang diluncurkan pada 1982, sebagai bidikannya. Satelit yang sekarang sudah tidak berfungsi ini memiliki berat sekitar 2.000 kilogram dan terakhir dilacak di orbit setinggi sekitar 485 kilometer. 

Rusia bukanlah negara pertama yang melakukan uji coba anti-satelit di luar angkasa. Amerika Serikat melakukan yang pertama pada 1959, ketika satelit masih langka dan baru.

Baca juga Tuding AS dan NATO Agresif, Putin Ajak Xi Jinping Video Call Hari Ini

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

24 menit lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

7 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/  David Swanson
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

10 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.