TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior pemerintah Jepang kemungkinan akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 pada Februari, bergabung dengan Amerika Serikat dalam boikot diplomatik, surat kabar Yomiuri melaporkan pada Sabtu, mengutip berbagai sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Awal pekan ini, Kanada bergabung dengan Australia, Inggris dan AS dengan mengatakan mereka tidak akan mengirim pejabat tinggi ke Olimpiade, dengan alasan keprihatinan lama atas catatan pelanggaran hak asasi manusia Cina di Xinjiang.
Cina menyebut boikot itu sebagai "sikap politik" dan kampanye kotor.
Dikutip dari Reuters, 12 Desember 2021, surat kabar Yomiuri mengatakan Jepang kemungkinan akan membuat keputusan resmi pada akhir bulan. Satu-satunya pejabat yang sekarang diharapkan hadir adalah personel yang terkait dengan Olimpiade termasuk mengirim Seiko Hashimoto, presiden panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dan anggota Dewan Penasihat, atau kepala Komite Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita, kata sumber tersebut.
Pada hari Jumat, juru bicara pemerintahan Jepang mengatakan belum ada keputusan apakah negara itu berencana mengirim pejabat untuk menghadiri acara tersebut.
Mengingat posisi negara-negara industri Kelompok G7 dan ketegangan antara Cina dan Amerika Serikat, Perdana Menteri Fumio Kishida dapat memutuskan masalah ini sebelum akhir tahun, kata sumber tersebut, dikutip dari kantor berita Kyodo News.
Anggota Partai Demokrat Liberal yang berkuasa telah mendesak Perdana Menteri Fumio Kishida untuk segera membuat keputusan. Dia mengatakan Jepang akan memutuskan apakah akan bergabung dengan boikot diplomatik berdasarkan "kepentingan nasionalnya".
Jepang sedang mempertimbangkan untuk menjelaskan bahwa sikapnya untuk mengirim perwakilan, tetapi bukan menteri, bukanlah boikot diplomatik, karena berusaha untuk mencapai keseimbangan dalam berurusan dengan Amerika Serikat, sekutu keamanan utamanya, dan Cina, mitra dagang terbesarnya, menurut sumber.
Salah satu sumber pemerintah mengatakan Hashimoto akan pergi ke Beijing dalam kapasitasnya sebagai kepala panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, bukan sebagai perwakilan pemerintah, sebuah langkah yang tampaknya bagi Amerika Serikat sebagai kooperatif dengan boikot diplomatik.
Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan deklarasi setelah KTT Olimpiade virtual pada hari Sabtu yang mengumpulkan perwakilan olahraga terkemuka, mengatakan mereka menentang politisasi ajang olahraga.
Perwakilan dari komite Olimpiade nasional Cina, Rusia dan Amerika Serikat juga hadir dalam KTT itu, menurut laporan Kyodo News.
Cina telah mendesak Jepang untuk mendukung Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, dengan mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan penuh kepada Olimpiade Tokyo musim panas ini.
Baca juga: Prancis Tidak akan Ikuti Jejak Sekutu Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
REUTERS | YOMIURI | KYODO NEWS