TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Yomiuri pada Sabtu, 11 Desember 2011 mewartakan sejumlah pejabat senior di Pemerintah Jepang tidak akan menghadiri acara Olimpiade musim dingin pada Februari 2022 di Beijing, Cina. Itu artinya, Jepang juga memboikot secara diplomatik Olimpade Beijing 2022 mengikuti jejak Amerika Serikat.
Pemberitaan Yomiuri itu berdasarkan sejumlah sumber yang faham dengan isu ini. Sebelumnya pada awal pekan ini, Kanada bergabung dengan Australia, Inggris dan Amerika Serikat, untuk memboikot secara diplomatik Olimpiade musim dingin Beijing 2022. Dengan begitu, mereka tidak akan mengirimkan pejabat negara ke pesta olahraga tersebut.
Negara-negara yang memboikot tersebut menyebut mereka prihatin dengan pelanggaran HAM di Cina.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memunjukan kertas bertuliskan Beijing yang menjadi tuan rumah IOC 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2015. Beijing menang perolehan suara perbandingan suara 44 melawan 40, dan satu abstain. AP/Joshua Paul
Surat kabar Yomiuri mewartakan Jepang tampaknya akan membuat keputusan terakhir perihal ini pada akhir Desember 2021. Otoritas yang diperkirakan akan hadir di Olimpiade musim dingin Beijing 2022 hanyalah individu dari Olimpiade, seperti Seiko Hashimoto, mantan Kepala Olimpiade Tokyo, yang bertugas mengkoordinir perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Sebelumnya pada Jumat, 10 Desember 2021, Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan pihaknya belum mengambil keputusan soal rencana mengirimkan pejabat pemerintah ke Olimpiade musim dingin 2022.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cina Tak Takut Olimpiade Musim Dingin Diboikot Secara Diplomatik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.