Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelson Mandela, Pengagum Syekh Yusuf asal Makassar dan Batik Indonesia

Reporter

image-gnews
Nelson Mandela dikenal sangat menyukai pakaian bermotif batik dari Indonesia. Ia sering terlihat mengenakan batik pada kunjungan resmi yang sering dilakukannya. Citypress.co.za
Nelson Mandela dikenal sangat menyukai pakaian bermotif batik dari Indonesia. Ia sering terlihat mengenakan batik pada kunjungan resmi yang sering dilakukannya. Citypress.co.za
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, selain dikenal dunia sebagai tokoh non apartheid, ternyata juga menjadi ikon batik bagi Indonesia. Mandela secara tidak langsung memang memiliki hubungan dekat dengan Indonesia.

Bahkan Nelson mandela menjadikan Syekh Yusuf, tokoh pahlawan asal Makassar yang diasingkan ke Afrika Selatan selama masa kolonial, sebagai panutannya dalam berjuang secara gerilya untuk meruntuhkan praktik apartheid di negerinya.

Presiden pertama Afrika Selatan berkulit berwarna ini dianggap sebagai sosok yang berjasa membuat Batik buatan Indonesia terkenal di dunia. Setelah berkunjung ke Tanah Air pada 1990, Mandela selalu mengenakan batik buatan Indonesia, yang kemudian menjadi pakaian resminya. Akibatnya, kemudian banyak rakyat Afrika Selatan berbondong-bondong mengikuti Mandela mengenakan batik buatan Indonesia tersebut.

Di antara banyak penghargaan yang diberikan kepada Nelson Mandela, hanya sedikit yang menyentuh perannya sebagai ikon mode. Kecuali di Tanah Air, dia dikenang karena membantu membawa kemeja batik buatan Indonesia ke khalayak global. Mantan wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan Nelson Mandela membuat batik buatan Indonesia mendunia. “Nelson Mandela membuat batik kami lebih dikenal secara internasional,” katanya, pada Desember 2013 lalu, beberapa waktu setelah Nelson Mandela meninggal dunia.

Bahkan Jusuf Kalla memuji keberanian mantan presiden Afrika Selatan itu mengenakan baju batik saat pertemuan di PBB. Sebab biasanya pejabat Indonesia yang bepergian ke luar negeri cenderung bermain aman dengan jas dan dasi. “Dia berani memakai batik di ruang PBB. Kalau saya, saya akan ragu memakai batik dan berbicara di Majelis Umum PBB, tapi dia tidak,” katanya

Mandela memperoleh kemeja batik pertamanya pada kunjungan resmi ke Jakarta di awal masa kepresidenannya pada 1990. Semenjak saat itu, dia terus berlanjut mengenakan batik di sesi-sesi resmi dan menjadikan batik sebagai dress code resminya. Bahkan, meski baju-baju Mandela kebanyakan dirancang oleh desainer Afrika Selatan, ternyata desainer terkenal Indonesia Iwan Tirta pernah beberapa kali mendesain baju batik untuk Mandela.

Di kemudian hari, batik dianggap sebagai perekat hubungan antara Indonesia dan Afrika Selatan. Hal ini diakui oleh Mantan Wakil Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat berkunjung ke Indonesia, April 2015 silam. “Batik adalah pakaian spesial dan itu meningkatkan hubungan antara dua negara,” kata Ramaphosa usai pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rangkaian Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Kamis 23 April 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedekatan Indonesia dan Afrika Selatan juga terbantu oleh Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani atau akrab disapa Syekh Yusuf, pendakwah Islam asal Sulawesi Selatan yang disebut “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” oleh mantan Presiden Nelson Mandela. Dia adalah role model bagi Mandela dalam memperjuangkan kesetaraan hak bangsanya.

Syekh Yusuf diasingkan Belanda ke Sri Lanka dan Cape Town, Afrika Selatan setelah tertangkap karena terlibat membantu Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten saat melawan Sultan Haji dan Belanda pada 1684. Dia meninggal di sana pada 23 Mei 1699, pada umur 72 tahun. Di Afrika ia tetap berdakwah dan memiliki banyak pengikut.

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, menjadikan kisah perjuangan Syekh Yusuf melawan penjajah sebagai panutan dalam melawan apartheid. Dari pemerintah Afrika Selatan ia juga diberi gelar pahlawan pada 23 September 2005. “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” oleh mantan Presiden Nelson Mandela.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Nelson Mandela, 27 Tahun Berjuang Melawan Apoartheid Tanpa Kekerasan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

5 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 jam lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

12 jam lalu

Warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Hari bebas kendaraan bermotor atau cara free day (CFD) masih ditiadakan di DKI Jakarta usai Lebaran 2024. Namun, sejumlah warga masih terlihat meramaikan kawasan Bundaran HI. TEMPO/Subekti.
IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.


Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

1 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (ANTARA/Rubby Jovan)
Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.


Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

6 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

8 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.