Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vladimir Putin Ingin Pedamaian Jangka Panjang dengan Ukraina

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat di atas panggung dalam sebuah acara bersama Presiden Vietnam To Lam, yang dihadiri oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam dan generasi alumni Vietnam yang belajar di Rusia di Hanoi Opera House di Hanoi pada 20 Juni 2024. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat di atas panggung dalam sebuah acara bersama Presiden Vietnam To Lam, yang dihadiri oleh Asosiasi Persahabatan Vietnam dan generasi alumni Vietnam yang belajar di Rusia di Hanoi Opera House di Hanoi pada 20 Juni 2024. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan perdamaian yang abadi dengan Kyev, bukan kesepakatan jangka pendek. Sebab tujuan Rusia adalah memastikan keamanan jangka panjang. 

"Jika kami bicara soal sejumlah proses perdamaian, maka itu seharusnya bukan sebuah gencatan senjata selama dua Minggu atau sata tahun sehingga negara-negara NATO yang mendukung Ukraina bisa mempersenjatai lagi negara itu dan menambah pasokan stok senjata ke sana," kata Putin, Jumat, 18 Oktober 2024, dalam sebuah acara BRICS. 

Putin menekankan pihaknya mencari solusi jangka panjang, berkesinambungan dan perdamaian abadi yang memberikan kesetaraan keamanan bagi seluruh pihak dalam proses yang sulit ini. Otoritas Rusia menghormati dan memahami negara-negara anggota BRICS yang sangat ingin masalah perang Ukraina ini diselesaikan secepatnya dan lewat cara damai. 

Moskow menyadari perang Ukraina adalah sebuah masalah internasional yang menyebalkan, yang juga menyangkut masalah ekonomi dan Rusia pun ingin menyelesaikannya sesegera mungkin dan lewat jalan damai. Rusia siap berdialog dengan Ukraina, namun hanya berpegang pada dokumen yang sudah disusun di Istanbul pada Maret 2022 ketika kedua belah pihak terakhir kalinya duduk bersama membicakan permasalahan ini.

Sebelumnya pada bulan lalu, Putin mengatakan Kyev sebenarnya sudah punya itikad untuk menyatakan militernya netral, mau membatasi persenjataannya dan berhenti mendiskrimknasi warga Ukraina keturunan Rusia. Sebagai imbalannya, Moskow akan bergabung dengan negara-negara besar dunia untul menawarkan jaminan keamanan Ukraina. 

"Dalam dokumen (yang dibahas di Istanbul) bahkan tidak mendikte Ukraina untuk melakukan ini-itu. Sebaliknya para elit di Pemerintahan Amerika Serikat dan Ukraina terasa ingin mencari-cari kesalahan strategi Rusia," kata Putin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya pada Rabu, 16 Oktober 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap ke publik perihal rancangan yang disebutnya 'rencana kemenangan' untuk perang Ukraina. Akan tetapi, skema itu tidak termasuk negosiasi dengan Rusia dan hanya menyerukan agar negara-negara Barat memperkuat Ukraina demi bisa mencapai sebuah solusi diplomatik. 

Sumber : RT.com

Pilihan editor: Retno Marsudi dan Qatar Sepakati Kerja Sama Beasiswa untuk Mahasiswa Afganistan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei: Pengungsi Ukraina Tak Ingin Pulang ke Kampung Halaman

3 jam lalu

Orang-orang menunggu di pusat penampungan pengungsi dari Ukraina di bekas bandara Tegel di Berlin, Jerman, 17 Mei 2023. REUTERS/Michele Tantussi
Survei: Pengungsi Ukraina Tak Ingin Pulang ke Kampung Halaman

Tak lama setelah melarikan diri dari perang Ukraina, sekitar 60 persen responden ingin pulang ke Ukraina, namun jumlah itu sekarang turun


Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

1 hari lalu

Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst
Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

Donald Trump sudah sering mengkritik Zelensky dalam kampanyenya, bahkan berulang kali menyebutnya salesman terbaik di dunia


Zelensky Paparkan Rencana Kemenangan, Janjikan Barter SDA Ukraina untuk Barat

2 hari lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Zelensky Paparkan Rencana Kemenangan, Janjikan Barter SDA Ukraina untuk Barat

Zelensky memaparkan rencana kemenangan melawan Rusia. Ia menolak menyerahkan wilayah Ukraina.


Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

2 hari lalu

Duta Besar Rusia untuk ASEAN Evgeny Zagaynov (kiri) dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov (kanan) saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur belum dapat diadopsi adalah karena Rusia menyebut ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen itu


Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

3 hari lalu

Ilustrasi calon menteri, wakil menteri dan kepala badan yang dipanggil Prabowo ke Jalan Kertangara, Jakarta, 14-15 Oktober 2024 )Do. Tempo)
Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berikut jumlah kementerian dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.


Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (tengah) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) sebelum KTT ke-27 ASEAN - China di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis 10 Oktober 2024. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

Sekjen ASEAN menekankan komitmen agar organisasinya tetap bersikap netral di tengah kekuatan besar global.


BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

4 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.


Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

4 hari lalu

Pekerja mengecek panel surya di area pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis !5 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

Pemerintah Indonesia bisa mengkolaborasikan pemanfaatan energi nuklir dengan energi lainnya dalam operasional IKN.


Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

4 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia 17 April 2024. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

Dalam kunjungan ke Wiesbaden, Mark Rutte memberi pesan tegas ke Rusia


6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

5 hari lalu

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

Lima pendaki Gunung Dhaulagiri asal Rusia ditemukan meninggal dunia, berikut fakta-faktanya.