TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah helikopter militer jatuh di Azerbaijan saat penerbangan pelatihan pada Selasa. Sebanyak 14 orang tewas dan dua lainnya terluka akibat kejadian tesebu menurut pihak berwenang Azerbaijan. Seluruh korban tewas adalah prajurit.
Helikopter layanan Penjaga Perbatasan Negara Azerbaijan jatuh pada Selasa pagi selama penerbangan di atas tempat pelatihan Garaeybat di timur Azerbaijan. Pemerintah masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan istrinya Mekhriban Aliyeva telah menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga para korban.
Insiden itu terjadi dua minggu setelah Azerbaijan dan tetangganya Armenia terlibat dalam pertempuran di sepanjang perbatasan bersama. Pertempuran itu merupakan yang terburuk sejak berperang tahun lalu atas wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan.
Perang enam minggu merenggut lebih dari 6.500 nyawa dan berakhir pada November 2020 dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia. Kesepakatan itu membuat Yerevan menyerahkan petak-petak wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade.
Enam tentara Armenia dan tujuh tentara Azerbaijan tewas pada 16 November dalam pertikaian dalam pertempuran. Gencatan senjata dinegosiasikan pada hari yang sama oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Ketegangan antara Baku dan Yerevan telah meningkat sejak Mei. Saat itu Armenia mengatakan militer Azerbaijan melintasi perbatasan selatannya untuk mengepung sebuah danau yang dimiliki oleh kedua negara.
Baca: Rusia dan Cina Kerja Sama Kembangkan Helikopter Berat Multiguna Canggih
NDTV | REUTERS