TEMPO.CO, Jakarta - Ketua oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab atas kekalahan besar koalisi Pakatan Harapan (PH) pada Pemilu Dewan Undangan Negeri Malaka, Sabtu lalu.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Jumat, 26 November 2021, seusai menghadiri peluncuran buku "Jejak-jejak Pencerahan Umat" karya Dr Muhammad Nor Manuty.
Anwar mengatakan sebagai ketua koalisi dirinya menerima kekalahan PH termasuk kegagalan dua bekas anggota Dewan Undangan Negeri (DUN) UMNO yang mencalonkan diri melalui PH.
Anggota parlemen dari Port Dickson ini mengatakan dirinya menerima kritik, termasuk desakan supaya meletakkan jabatan sebagai Ketua Oposisi dan Ketua PH.
Sebelumnya Anwar didesak melepaskan jabatan sebagai Ketua Oposisi setelah koalisi PH hanya meraih enam kursi, lima oleh DAP (Democratic Action Party) dan satu oleh Partai Amanah dalam Pemilu di Malaka.
Anwar mengatakan desakan mundur tersebut hanya pendapat dan dia meminta anggota PH untuk tidak menanggapinya.
Menurut dia, desakan anggota DUN Bilut, Lee Chin Chen, agar dia mengundurkan diri dari ketua oposisi hanyalah pendapat pribadi dan tidak mewakili DAP.
Sementara itu Mohd Rafiq Naizamohideen yang kalah dalam Pemilu Malaka mengundurkan diri dari Ketua Perikatan Nasional Melaka dan Ketua Badan Pimpinan Partai Pribumi Bersatu Melaka.
Rafiq kalah pada Pemilu DUN di Teluk Mas karena hanya mendapatkan 3.976 suara, sedangkan calon UMNO Abdul Rzak Abdul Rahman memperoleh 6.052 suara.