TEMPO.CO, Jakarta - Sharbat Gula, gadis Afghanistan bermata hijau yang sempat tampil di sampul majalah National Geographic, dievakuasi ke Italia. Foto Gula pernah tayang pada 1985 dan menjadi simbol perang di negaranya.
Menurut kantor Perdana Menteri Mario Draghi, pemerintah Italia campur tangan setelah Gula meminta bantuan untuk meninggalkan Afghanistan. Kedatangan Gula adalah program yang lebih luas untuk mengevakuasi warga Afghanistan setelah Taliban berkuasa kembali.
Fotografer Amerika Steve McCurry memotret Gula ketika dia masih muda. Saat itu Gula tinggal di kamp pengungsi di perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Mata hijaunya yang mengejutkan, mengintip dari jilbab dengan campuran keganasan dan rasa sakit. Foto itu membuatnya dikenal secara internasional. Identitasnya baru ditemukan pada 2002 ketika McCurry kembali ke Afghanistan dan melacaknya.
Seorang analis FBI, pematung forensik dan penemu pengenalan iris memverifikasi identitas Gula, menurut National Geographic saat itu.
Pada 2016, Pakistan menangkap Gula karena memalsukan kartu identitas nasional. Gula berupaya untuk tinggal di negara itu.
Presiden Afghanistan saat itu, Ashraf Ghani, menyambutnya kembali. Ghani juga berjanji memberinya sebuah apartemen untuk memastikan Gula hidup dengan bermartabat dan aman di tanah airnya.
Sejak berkuasa kembali Taliban mengatakan mereka akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah, atau hukum Islam. Namun di bawah pemerintahan Taliban dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan tidak dapat bekerja. Anak perempuan juga dilarang bersekolah.
Baca: Sharbat Gula, setelah Fotonya di National Geographic Mengguncang Dunia
REUTERS