Rumah Sakit Belanda Penuh Pasien Corona, Kemoterapi Penderita Kanker Ditunda

TEMPO.CO, Jakarta - Virus Corona mengamuk di sejumlah negara Eropa termasuk Belanda. Rumah sakit penuh oleh pasien Covid-19 yang terus melonjak. Akibatnya sejumlah rumah sakit menghentikan perawatan kemoterapi untuk pasien kanker dan transplantasi organ.

Asosiasi Rumah Sakit Belanda untuk Perawatan Kritis mengatakan telah meminta Menteri Kesehatan Hugo de Jonge untuk meningkatkan rencana COVID-19. Pasien yang hanya membutuhkan rawat inap semalam, disarankan tak pergi ke rumah sakit.

Jumlah pasien virus corona di rumah sakit terus melonjak naik sejak awal Mei. Para ahli telah memperingatkan bahwa rumah sakit akan mencapai kapasitas penuh dalam waktu kurang dari seminggu jika virus tidak terkendali. Beberapa pasien Covid-19 telah dipindahkan ke rumah sakit di Jerman minggu ini.

Tingginya rekor tingkat infeksi membuat Tim Manajemen Wabah pemerintah mengadakan pertemuan darurat Rabu malam. Belanda akan mengumumkan langkah-langkah penguncian baru pada Jumat besok.

Belanda sedang diamuk gelombang ketiga virus Corona meski 85 persen dari populasi orang dewasa Belanda telah divaksinasi penuh. Kasus baru mencapai rekor tertinggi 23.709 dalam 24 jam pada hari Rabu, naik hampir 40 persen setiap minggu.

"Ada rumah sakit di beberapa daerah yang mengurangi perawatan," kata juru bicara asosiasi rumah sakit. "Ini tentang perawatan yang membutuhkan tempat tidur, artinya banyak janji yang dibatalkan."

Dalam kondisi krisis, rumah sakit juga dapat meminta bantuan personel militer dan mahasiswa untuk membantu perawat pasien. Belanda telah mencatat lebih dari 2,5 juta kasus dan 19.000 kematian sejak pandemi dimulai.

Pada akhir September, Belanda telah mengakhiri sebagian besar pembatasan sosial. Namun bulan ini Belanda kembali mewajibkan pemakaian masker dan menerapkan lockdown parsial. Di antaranya bar dan restoran tutup pada pukul 8

Akses ke tempat umum juga akan dibatasi meski untuk warga yang sudah divaksinasi atau baru saja pulih dari Covid-19. Hak ini memicu kerusuhan selama tiga malam pada Jumat lalu. Sebanyak 170 orang telah ditangkap di seluruh negeri.

Baca: Belanda Kirim Pasien Covid-19 ke Jerman untuk Kurangi Beban Rumah Sakit

REUTERS