TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru akan membuka kembali perbatasannya dalam beberapa bulan ke depan. Pemerintah mengumumkan warga negara Selandia Baru di luar negeri bisa kembali ke negaranya mulai Januari 2022. Selain itu turis asing akan diizinkan masuk mulai April.
Sejak pandemi corona dua tahun lalu, Selandia Baru telah melakukan pembatasan yang ketat. Negara ini melarang turis dan mengharuskan penduduk yang kembali dari luar negeri untuk melakukan karantina selama dua pekan.
Selama 18 bulan pertama pandemi, langkah-langkah perbatasan dianggap penting menjaga Selandia Baru bebas dari virus Corona. Namun sejak Agustus, ketatnya pembatasan terbukti tak mampu membendung penyebaran virus.
Selandia Baru pun mulai melonggarkan pembatasan sejak Oktober seiring naiknya tingkat vaksinasi Covid-19.
Menteri Respons Covid-19 Chris Hipkins mengatakan pemerintah telah membuat pertimbangan yang sulit demi menjaga warga Selandia Baru seaman mungkin selama pandemi. “Kami akui ini sangat berat. Dampak pembatasan ini sangat berat terhadap kehidupan individu dan mata pencaharian mereka," ujarnya, Rabu, 24 November 2021.
Saat ini Selandia Baru masih menerapkan karanntina selama 7 hari untuk pendatang. Hipkins mengatakan ingin mengurangi risiko virus yang ditimbulkan oleh pelancong dengan membuka kembali perbatasan secara bertahap.
Warga Selandia Baru yang divaksinasi penuh akan dapat kembali dari Australia tanpa harus dikarantina mulai 16 Januari dan dari negara lain setelah 13 Februari. Pintu perbatasan akan dibuka secara bertahap untuk turis asing dan pelancong lain mulai 30 April.
Selandia Baru juga menghapus negara-negara yang sebelumnya masuk dalam kategori sangat berisiko termasuk Indonesia, India dan Brasil. Orang-orang dari negara-negara tersebut bisa berkunjung ke Selandia Baru.
Tekanan terhadap Perdana Menteri Jacinda Ardern untuk membuka kembali perbatasan internasional meningkat menjelang liburan Natal. Harapannya ekspatriat Selandia Baru di luar negeri dapat kembali ke negaranya pada hari Natal.
Sejak pandemi dimulai 2 tahun lalu, Selandia Baru telah mencatat lebih dari 10.000 kasus Covid-19 dan 40 kematian. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan negara lain.
Baca: Selandia Baru Cabut Pembatasan, Siap Hidup Berdampingan dengan Corona
EURONEWS | REUTERS