Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Masukkan Hamas ke Daftar Organisasi Teroris, Ikuti AS dan Eropa

Reporter

image-gnews
Warga Palestina bergembira di Laut Mediterania di lepas pantai Gaza di Kota Gaza, Jumat, 28 Mei 2021. Sepekan pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas, warga mulai kembali ke rutinitasnya sehari-hari. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Warga Palestina bergembira di Laut Mediterania di lepas pantai Gaza di Kota Gaza, Jumat, 28 Mei 2021. Sepekan pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas, warga mulai kembali ke rutinitasnya sehari-hari. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan melarang kelompok militan Hamas dan memasukkannya ke dalam kelompok teroris. Menurut Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel, pendukung Hamas akan dijerat hukuman 14 tahun penjara.

Menurut Patel, perubahan itu akan diputuskan di parlemen pekan depan. Pemerintah Inggris beralasan tidak mungkin membedakan antara sayap politik dan militer Hamas.

Sejak 2001, Inggirs telah melarang sayap militer Hamas yaitu Brigade al-Qassam. Namun larangan langsung di bawah Undang-Undang Terorisme 2000 akan membuat Inggris mengikuti sekutunya Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Seorang pejabat Hamas di Gaza mengatakan kelompok itu akan menunggu sampai pengumuman resmi dari Inggris sebelum mengeluarkan tanggapan.

Patel, yang sedang dalam perjalanan ke Washington, mengatakan keputusan itu berdasarkan laporan intelijen. “Hamas secara fundamental dan fanatik anti-Semit," ujarnya. Ia menambahkan larangan itu diperlukan untuk melindungi komunitas Yahudi.

Jika organisasi yang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina itu benar dilarang di Inggris, maka pakaian yang mendukung Hamas juga akan tak boleh digunakan.

Secara politis, keputusan pemerintah Inggris bisa membuat kelompok oposisi mengambil posisi di Hamas. Sebabnya dukungan dari Partai Buruh terhadap Palestina amat kuat.

Awal bulan ini, seorang pria diadili di Inggris karena mengenakan kaus yang Hamas dan Jihad Islam Palestina. Ini telah dilarang di Inggris sejak 2005. Pada Juni, Feras Al Jayoosi, 34, juga mengenakan pakaian di area Golders Green di London utara, yang memiliki populasi Yahudi yang besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan Inggris melarang Hamas itu disambut gembira oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Ia menyebut Hamas kelompok Islam radikal yang menargetkan orang Israel yang tidak bersalah.

“Saya menyambut baik niat Inggris untuk menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris karena memang begitulah adanya,” ujarnya melalui Twitter.

Didirikan pada 1987, Hamas menentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Berbasis di Gaza, Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina 2006. Mereka merebut kendali militer atas Gaza pada tahun berikutnya.

Serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei tahun ini menewaskan sedikitnya 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. Para pejabat Israel mengatakan 13 orang, termasuk dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket Hamas.

Baca: Pemuda Palestina Akhiri Mogok Makan 113 Hari di Penjara Israel

AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

8 menit lalu

Aktivis HAM saat menghadiri acara Koalisi Musisi Untuk Gaza'STOP GENOSIDA PALESTINA' di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Dalam aksinya para Aktivis HAM menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.


18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

2 jam lalu

Seorang anak perempuan Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

5 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

18 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

19 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

19 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

21 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

22 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

1 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

1 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel