TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Oklahoma Kevin Stitt memberikan grasi kepada Julius Jones beberapa jam sebelum dia dilakukan eksekusi mati. Hukumannya diringankan menjadi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Jones semestinya dijadwalkan dieksekusi mati untuk kasus pembunuhan di 1999. Namun dia menyangkal melakukannya.
Semestinya Jones dilakukan eksekusi mati pada pukul 4 sore. Namun ia dan pengacaranya mengetahui tentang grasi pada 12:45.
Menurut pengacara, Jones telah berada di sel tahanan di luar ruang eksekusi selama dua minggu terakhir. Dia juga sudah menerima makanan terakhirnya pada Rabu malam. Rasa lega yang luar biasa pecah ketika ia mendapat berita tidak jadi dieksekusi, menurut pengacara.
Dalam pernyataannya di Twitter, Gubernur Oklahoma yang berasal dari Partai Republik mengambil keputusan setelah pertimbangan doa. Gubernur juga meninjau materi yang disajikan oleh semua pihak dari kasus ini.
Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Oklahoma telah merekomendasikan hukuman Jones diubah menjadi penjara seumur hidup. Ia juga semula dimungkinkan untuk dibebaskan secara bersyarat.
Namun dalam perintah eksekutifnya, Gubernur Stitt mengatakan baik konstitusi negara maupun undang-undang negara bagian tidak memberikan wewenang kepada dewan untuk merekomendasikan perubahan hukuman itu.
Akibatnya, gubernur meringankan hukuman Jones dengan syarat bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk mengajukan atau dipertimbangkan untuk pengurangan, pengampunan, atau pembebasan bersyarat selama sisa hidupnya.
Selama bertahun-tahun, hukuman mati terhadap Jones menuai protes. Dia telah dihukum atas pembunuhan di 1999 terhadap Paul Howell, yang dibajak mobilnya.
Jones telah menanti hukuman mati selama hampir 20 tahun. Namun dia dan keluarga, pengacara serta pendukungnya mengatakan tidak bersalah.
Baca: Hukuman Mati dengan Cara Digantung Sudah Ada Sebelum Masehi
CNN