Sebanyak dua puluh dua perusahaan susu yang produknya ditemukan mengandung melamin dengan kadar tinggi akan segera membuat pembayaran uang tunai langsung kepada keluarga korban, jelas perwakilan Asosiasi Industri Susu Cina kepada kantor berita Xinhua, Sabtu (27/12). Masih belum diputuskan berapa jumlah kompensasi yang akan diberikan.
Sanlu Group, perusahaan yang bertanggung jawab atas skandal susu beracun dan telah dinyatakan bangkrut, juga merupakan salah satu perusahaan yang ikut dalam daftar perusahaan yang membayar ganti rugi, ujar kantor berita Xinhua, tanpa memberikan lebih lanjut daftar perusahaan lainnya. Sebagian saham Sanlu dimiliki oleh Fonterra Grup, perusahaan susu Selandia Baru.
Baca Juga:
"Perusahaan menawarkan bantuan kompensasi sebagai pertanggungjawaban. Dengan tindakan ini, mereka berharap mendapatkan pengertian dan maaf dari keluarga anak - anak korban yang sakit," ujar perwakilan Asosiasi seperti yang dikutip kantor berita Xinhua. Kompensasi ini juga akan mencakup dana untuk menutupi biaya medis korban di kemudian hari, setelah mereka yang telah mengkonsumsi susu tercemar.
Pemerintah Cina mengungkapkan sekurangnya 6 bayi tewas dan sekitar 294,000 bayi lainnya sakit setelah minum susu beracun yang menimbulkan banyak penyakit termasuk batu ginjal. Skandal ini membuat dunia tidak percaya dengan produk buatan Cina dan menarik seluruh produk susu buatan Cina.
Rencana pemberian kompensasi kepada korban susu melamin turut menimbulkan kritik dari beberapa pengacara. Rencana ini, kritik mereka, dibuat secara sepihak tanpa melibatkan masukan dari korban. Tindakan ini juga dilihat sebagai upaya pihak berwenang menghalangi tuntutan terhadap perusahaan susu tersebut.
Enam orang telah menjalani persidangan terkait skandal ini. Mereka dituntut telah memproduksi, menjual atau membeli bahan kimia melamin yang ditaruh ke dalam susu untuk mencurangi tes nutrisi susu. Mantan direktur utama Sanlu, Tian Wenhua akan menjalani persidangan Rabu depan.
REUTERS | VENNIE MELYANI