TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengganti patung pemimpin Hazara, Abdul Ali Mazari yang merupakan pemimpin minoritas Syiah. Patung Mazari ini diganti dengan replika Alquran.
Abdul Ali Mazari oleh pemerintah Afghanistan sebelumnya adalah martir nasional. Ia terbunuh saat menjadi tahanan Taliban saat kekuasaan kelompok ini pada periode pertama.
Patung Abdul Ali Mazari dipenggal oleh granat berpeluncur roket segera setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus lalu. Menurut Taliban, ajaran Islam melarang bentuk manusia digambarkan dalam lukisan maupun patung. Foto juga tak boleh dicetak.
"Kemarin, patung itu dicopot seluruhnya dan diganti dengan replika Alquran," kata Abdul Danishyar, aktivis masyarakat sipil di Bamiyan.
"Mereka mencoba menghapus sejarah dari Bamiyan, orang-orang akan bereaksi keras terhadap ini," katanya kepada AFP seperti dikutip dari France 24.
Patung Mazari berdiri di alun-alun pusat Bamiyan. Di lokasi ini, pada 2001 Taliban telah meledakkan dua patung Buddha besar berusia 1.500 tahun, tepat sebelum invasi AS yang menggulingkan kelompok ini.
Taliban juga mengubah nama alun-alun yang sebelumnya adalah Mazari menjadi jalan militer.
Abdul Ali Shafaq, seorang anggota dewan provinsi Bamiyan mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan para pejabat Taliban. Ia mendesak Taliban membatalkan penghancuran patung Mazari. "Ini adalah masalah yang sangat sensitif, mungkin memicu reaksi," katanya.
"Orang-orang di Bamiyan menyukai Mazari, mereka membuat patung baru untuk menggantikan yang hancur sebagian."
Mazari, seorang pemimpin milisi yang sangat anti-Taliban, terbunuh pada 1995 setelah ditawan oleh Taliban. Ia disebut ditembak oleh Taliban saat sedang mencoba merebut senjata salah satu pengawalnya ketika dipindahkan dengan helikopter.
Dia secara resmi dinobatkan sebagai "Martir untuk Persatuan Nasional Afghanistan" oleh presiden terguling Ashraf Ghani pada 2016.
Komunitas Hazara sebagian besar adalah Syiah. Populasi mereka adalah 10 persen dari hampir 38 juta orang Afghanistan. Seperti di kelompok negara Islam, komunitas Syiah telah lama dianiaya oleh ekstremis Sunni.
Baca: 5.000 Warga Afghanistan Perhari Eksodus ke Iran: Taliban dan ISIS Beda Tipis?
FRANCE 24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.