TEMPO.CO, Jakarta - Bom rakitan dilemparkan ke atap ruang kuliah sebuah kampus di Kamerun menyebabkan 11 mahasiswa terluka, Rabu, 10 November 2021.
Belum diketahui siapa pelaku serangan, namun pemerintah Kamerun sedang menghadapi kelompok separatis di bagian barat Kamerun.
Para korban berada dalam kondisi stabil di rumah sakit, kata wakil rektor Universitas Buea, Horace Manga Ngomo, kepada Reuters. Dia menolak berkomentar tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan itu.
"Penyelidikan akan memberi tahu kita siapa pelakunya," katanya.
Kampus ditutup dan mahasiswa bergegas pulang. Tidak ada klaim tanggung jawab segera.
Dua sumber keamanan mengatakan pihak berwenang mencurigai serangan oleh kelompok separatis yang telah melancarkan pemberontakan selama empat tahun terakhir.
Krisis dimulai di wilayah Barat Laut dan Barat Daya yang berbahasa Inggris di Kamerun pada 2016 ketika para guru dan pengacara memprotes karena merasa terpinggirkan oleh pemerintah nasional yang sebagian besar berbahasa Prancis.
Tindakan keras oleh pasukan keamanan membantu meradikalisasi gerakan tersebut, dan konflik ini telah menewaskan lebih dari 3.000 orang serta membuat hampir 1 juta orang mengungsi.
Ini adalah ledakan kedua di Buea, di wilayah Barat Daya, minggu ini setelah seorang sopir taksi tewas pada hari Senin oleh alat peledak.
Selama tahun lalu, pemberontak separatis telah meningkatkan penggunaan alat peledak, menewaskan puluhan tentara Kamerun.