TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Rabu menyalahkan Uni Eropa atas krisis migran di perbatasan antara Belarusia dan Polandia, menuduhnya mencoba "mencekik" Belarusia dengan rencana untuk menutup perbatasannya.
Ketika migran dari Timur Tengah, Afghanistan dan Afrika melakukan upaya baru untuk masuk ke Polandia dalam semalam, Moskow mengirim sinyal dukungan lebih lanjut untuk sekutunya Belarusia dengan mengirimkan dua pesawat pembom strategis untuk berpatroli di wilayah udara Belarusia.
Pesawat pengebom Tu-22M3 membantu menguji sistem pertahanan udara bersama Belarusia, kantor berita RIA mengutip kementerian pertahanan, yang mengatakan itu tidak berkaitan dengan krisis migran tetapi menggarisbawahi peningkatan ketegangan di perbatasan timur NATO, Reuters melaporkan, 10 November 2021.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Belarusia Vladimir Makei, dia berharap orang Eropa yang bertanggung jawab "tidak akan membiarkan diri mereka ditarik ke dalam spiral yang cukup berbahaya".
Makei mengatakan Rusia dan Belarusia saling mendukung satu sama lain, termasuk dalam hal tanggapan bersama terhadap aktivitas yang tidak bersahabat terhadap negara mereka.
Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel dalam panggilan telepon bahwa Uni Eropa harus membahas krisis secara langsung dengan Minsk, kata Kremlin.
"Jelas bahwa bencana kemanusiaan membayangi karena keengganan orang Eropa untuk menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai Eropa mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Petugas Polandia berjaga saat ratusan migran berkumpul di perbatasan Belarus dan Polandia, 8 November 2021. MON/Handout via REUTERS
Peskov menyebut komentar Polandia benar-benar tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima setelah Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Selasa mengatakan krisis migran di perbatasan didalangi Moskow.
Dukungan keuangan dan lainnya dari Rusia membantu Presiden Belarusia Alexander Lukashenko selamat dari protes massa terhadap pemerintahannya tahun lalu setelah hasil pemilu diprotes.
Rusia telah menggandakan dukungannya untuk Belarusia dan mengkritik Uni Eropa atas krisis migran, yang menurut Brussel telah dibuat oleh Belarusia sebagai pembalasan atas sanksi Uni Eropa terhadap pemilu dan masalah hak asasi manusia lainnya.
Peskov mengatakan UE di masa lalu telah membiarkan kelompok migran serupa dan langkahnya untuk menutup perbatasan sekarang ditujukan terhadap Minsk.
"Ini tidak lain adalah upaya lebih lanjut untuk mencekik Belarusia," katanya.
Baca juga: Ribuan Migran Penuhi Perbatasan Belarus dengan Polandia
REUTERS