TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan faksi anti-pemerintah Abiy Ahmed akan membentuk aliansi pada Jumat untuk mendorong transisi politik di Ethiopia, kata dua dari kelompok itu, menambah tekanan pada Perdana Menteri Abiy Ahmed ketika pasukan pemberontak maju menuju ibu kota.
Beberapa kelompok memiliki milisi bersenjata meskipun tidak jelas apakah mereka semua memilikinya.
Dua dari mereka, Tentara Pembebasan Oromo (OLA) dan Gerakan Demokratik Agaw (ADM), mengonfirmasi kepada Reuters bahwa pengumuman tentang aliansi itu asli.
Aliansi itu dinamakan Front Persatuan Pasukan Federalis dan Konfederasi Ethiopia. Aliansi itu termasuk Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang telah memerangi pemerintah Abiy selama setahun, dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa dua juta orang mengungsi.
"Front sedang dibentuk untuk membalikkan efek berbahaya dari pemerintahan Abiy Ahmed pada rakyat Ethiopia dan sekitarnya," kata kelompok itu, dikutip dari Reuters, 5 November 2021.
Kelompok itu mengatakan aliansi dibentuk sebagai pengakuan atas kebutuhan untuk berkolaborasi dan bergabung menuju transisi yang aman.
Ketika ditanya tentang pembentukan aliansi, juru bicara Abiy Ahmed, Billene Seyoum, merujuk ke komentar yang dia unggah di Twitter di mana dia membela pemerintahan Abiy sejak dia menjabat pada 2018. Partainya terpilih kembali pada Juni.
"Pembukaan ruang politik tiga tahun lalu memberikan banyak kesempatan bagi para pesaing untuk menyelesaikan perbedaan mereka di kotak suara pada Juni 2021," kata Seyoum dalam unggahan Twitter itu.
Dia tidak merujuk langsung ke aliansi baru.
Juru bicara pemerintah dan kementerian luar negeri tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari aliansi tersebut.
Juru bicara TPLF, Getachew Reda, tidak menanggapi permintaan komentar pada Jumat.
Negara-negara Afrika dan Barat menyerukan gencatan senjata segera di Ethiopia setelah pasukan Tigray dari utara mengatakan mereka membuat kemajuan menuju ibu kota minggu ini.
"Konflik di Ethiopia harus diakhiri. Negosiasi perdamaian harus segera dimulai tanpa prasyarat dalam mengejar gencatan senjata," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis.
Juru bicara pemerintah Ethiopia dan TPLF tidak menanggapi permintaan komentar tentang desakan gencatan senjata Blinken.
Sebelum pengumuman aliansi baru, OLA sudah bergabung dengan pasukan Tigray. Kedua kelompok tersebut mengonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka berada di kota Kemise di negara bagian Amhara, 325 km dari ibu kota.
Pada Kamis pemerintah menuduh pasukan Tigray membesar-besarkan keuntungan teritorial mereka.
TPLF mengatakan pada Selasa bahwa pasukannya mendekati kota Mille, yang akan memungkinkan mereka untuk memotong jalan raya yang menghubungkan tetangga Djibouti dengan ibu kota Ethiopia.
Pada Jumat pagi, juru bicara pemerintah Legese Tulu menolak klaim tersebut. "Medan perangnya 80 kilometer dari Mille," katanya.
Dia juga mengatakan ada pertempuran setidaknya 100 km di utara Shewa Robit, sebuah kota di wilayah Amhara yang terletak di jalan raya A2 menuju Addis Ababa. Itu akan memicu pertempuran sekitar 57 km selatan Kombulcha, salah satu dari dua kota yang menurut TPLF direbut akhir pekan ini.
Senator AS pada Kamis memperkenalkan undang-undang sanksi baru pada pihak-pihak yang berkonflik di Ethiopia.
"Ini adalah krisis regional yang membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi dan intensif," kata Senator Jim Risch, seorang Republikan dari Idaho.
Pada Kamis, utusan AS Feltman bertemu Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki, serta menteri pertahanan Ethiopia, menteri keuangan dan wakil perdana menteri, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Tidak jelas apakah dia akan bertemu Abiy Ahmed selama kunjungan dua hari itu. Juru bicaranya mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang itu.
Konflik dimulai setahun lalu ketika pasukan yang setia kepada TPLF, termasuk beberapa tentara, merebut pangkalan militer di Tigray. Sebagai tanggapan, Abiy Ahmed mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah utara.
TPLF telah mendominasi politik nasional selama hampir tiga dekade tetapi kehilangan banyak pengaruh ketika Abiy menjabat pada 2018.
TPLF menuduhnya memusatkan kekuasaan dengan mengorbankan negara-negara regional Ethiopia, yang dibantah oleh Abiy Ahmed.
Baca juga: Kedutaan AS di Ethiopia Pulangkan Staf dan Keluarga, Ancaman Tigray Meningkat
REUTERS