Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Larang Warga Afghanistan Bertansaksi dengan Dolar AS dan Mata Uang Asing

Reporter

image-gnews
Seorang wanita Afghanistan menerima uang dari seorang pekerja UNHCR di pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. Menurut juru bicara UNHCR, Babar Baloch, sekitar 9 juta warga Afghanistan hanya selangkah lagi dari kelaparan. REUTERS/Zohra Bensemra
Seorang wanita Afghanistan menerima uang dari seorang pekerja UNHCR di pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. Menurut juru bicara UNHCR, Babar Baloch, sekitar 9 juta warga Afghanistan hanya selangkah lagi dari kelaparan. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTaliban melarang penggunaan mata uang asing di Afghanistan, termasuk dolar Amerika Serikat. Pengumuman itu dilakukan pada Selasa, 2 November 2021.

"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara itu mengharuskan semua warga menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap perdagangan," menurut pernyataan resmi Taliban yang dibagikan kepada wartawan.

Selama ini mata uang dolar AS digunakan secara luas di pasar Afghanistan. Di daerah perbatasan, digunakan mata uang negara tetangga seperti Pakistan untuk perdagangan.

Pengumuman oleh Taliban dilakukan hanya selang beberapa jam setelah terjadinya ledakan di rumah sakit militer di Kabul. Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka.
Langkah tersebut diperkirakan akan menyebabkan gangguan terhadap ekonomi yang sedang di ambang kehancuran. Afghanistan mengalami masa sulit setelah dana asing ditarik tiba-tiba.

Pemerintah Taliban telah mendesak dunia internasional melepaskan miliaran dolar cadangan bank sentral Afghanistan. Saat ini negara tersebut sedang dilanda krisis uang tunai, kekeringan hingga menyebabkan kelaparan massal, dan krisis migrasi baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Afghanistan memarkir aset miliaran dolar di luar negeri yaitu di bank sentral Amerika Serikat dan lainnya di Eropa. Namun uang tersebut telah dibekukan sejak Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada Agustus.

Meskipun negara-negara Barat ingin mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan, mereka menolak mengakui pemerintah Taliban secara resmi.

Baca: Taliban Janji Perempuan Kembali Bersekolah, Syaratnya Asing Cairkan Bantuan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

4 jam lalu

Pedagang duduk di samping truk yang membawa bantuan untuk warga Palestin setelah Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan di tepi utara jalur tersebut, memungkinkan truk bantuan melewati pos pemeriksaan Erez, di utara Jalur Gaza 1 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.


Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

David McBride. AAP/Mick Tsikas
Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan


Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

5 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi


Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

7 hari lalu

Anggota Polres Metro Depok menemui dan memberi bantuan kepada bocah yang menangis kelaparan, Gibran di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis, 9 Mei 2024. Foto : Humas Polres Metro Depok
Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

9 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

11 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.