TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus Amerika Serikat untuk tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, pada Selasa, 2 November 2021, mengutarakan dukungan Washington terhadap tuntutan masyarakat Sudan agar dibentuk pemerintahan sipil yang demokratis setelah terjadi kudeta militer
Sumber di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Khartoum, Sudan, mengatakan kabar yang menyebut Feltman telah melakukan perjalanan ke Khartoum, tidak benar.
Warga berkumpul saat asap dan api terlihat di jalan-jalan Kartoum, Sudan, di tengah laporan kudeta, 25 Oktober 2021, dalam gambar diam dari video yang diperoleh melalui media sosial. RASD SUDAN NETWORK melalui REUTERS
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Kamis, 28 Oktober 2021, mengutuk kudeta militer di Sudan dan penahanan sejumlah pemimpin sipil di Sudan. Kudeta militer Sudan telah menggagalkan sebuah transisi untuk mengarahkan Sudan ke pemerintahan demokrasi.
Awalnya, pemilu Sudan akan diselenggarakan pada 2023 setelah negara itu dipimpin Omar al-Bashir yang digulingkan pada 2019.
Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok pada 25 Oktober 2021 dan menempatkan Hamdok sebagai tahanan rumah.
Kudeta militer di Sudan telah mendorong negara-negara Barat memutuskan bantuan bernilai jutaan dolar ke Sudan.
Baca juga: Amerika Serikat Prihatin dengan Pelanggaran HAM di Myanmar
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.