TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengirimkan tambahan 1,5 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Moderna ke Taiwan. Adanya tambahan vaksin itu, membuat pasokan AS ke Taiwan meningkat menjadi 4 juta dosis.
Vaksin Moderna ini berangkat dari Louisville, Kentucky, pada Minggu, dengan penerbangan China Airlines Taiwan. “Vaksin kami tidak diberikan dengan pamrih dan tidak disumbangkan untuk mengamankan bantuan atau ekstraksi konsesi,” ujar seorang sumber di pemerintahan AS yang dikutip oelh Reuters.
Pemberian vaksin Covid-19 oleh AS di tengah panasnya hubungan antara China dan Taiwan. Beijing sedang mencoba untuk memperkuat pengaruh geopolitiknya melalui diplomasi vaksin. Pejabat tersebut menambahkan bahwa Taiwan adalah mitra vital dalam masalah kesehatan global.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berterima kasih kepada Amerika Serikat atas sumbangan vaksin Covid-19 tersebut. Dia mengatakan sumbangan itu menunjukkan bahwa dukungan AS untuk Taiwan sangat kuat.
“Berdasarkan persahabatan yang kuat ini, Taiwan akan terus memperdalam kemitraan dengan Amerika Serikat di semua lini,” katanya dalam sebuah unggahan di Facebook pada Minggu malam.
Amerika Serikat memberikan 2,5 juta dosis ke Taiwan pada Juni lalu, Sumbangan ini membuat Taiwan menjadi salah satu penerima vaksin internasional pertama dari AS.
Pada saat itu, para pejabat AS mengatakan China berusaha memblokir pembelian vaksin oleh Taiwan karena alasan politik. Namun pernyataan itu yang dibantah Beijing.
Jepang, Republik Ceko, Slovakia, Polandia, dan Lithuania juga telah menyumbangkan vaksin COVID-19 ke Taiwan. Sekitar 70 persen penduduk Taiwan telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, menurut Media Taiwan. Hanya sekitar 30 persen dari 24 juta penduduk negara itu yang telah divaksinasi lengkap.
Di bawah tekanan untuk berbagi pasokan vaksin, Amerika Serikat telah menyumbangkan 200 juta dosis ke lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Baca: Lagi, Amerika Serikat Siap Bela Taiwan Jika Diserang China
AFIFA RIZKIA AMANI | REUTERS