TEMPO.CO, Jakarta - Australia mulai 1 November 2021 mengizinkan warga negara atau penduduk tetap yang telah divaksinasi Covid-19 lengkap untuk bepergian ke luar negeri.
Selama 18 bulan ini Australia melakukan pengetatan baik untuk bepergian atau masuk negara itu.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, pelonggaran ini karena vaksinasi telah berhasil. Sejauh ini, tingkat vaksinasi pada warga berumur 16 tahun ke atas sudah di atas 80 persen.
"Rencana nasional berhasil ... (ini) tentang membuka Australia dan itu karena tingkat vaksinasi meningkat sangat tinggi," katanya kepada Seven News, Rabu, 27 Agustus 2021.
Keputusan untuk mencabut larangan bepergian mulai minggu depan datang setelah Singapura pada Selasa mengatakan akan mengizinkan pelancong Australia, yang sudah divaksin lengkap, bebas karantina mulai 8 November.
Menurut Reuters, warga Australia tidak dapat bepergian ke luar negeri selama lebih dari 18 bulan tanpa izin pemerintah, sementara ribuan penduduk yang tinggal di luar negeri tidak dapat kembali karena pembatasan kedatangan untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Australia juga sudah menyetujui dosis booster vaksin Pfizer untuk orang berusia di atas 18 tahun
Bahkan dengan wabah Delta, Australia telah bernasib lebih baik daripada banyak negara yang sebanding, dengan sekitar 164.000 kasus dan 1.669 kematian. Negara bagian Victoria melaporkan 1.534 kasus baru pada Rabu, naik dari 1.510 sehari sebelumnya, sementara di New South Wales naik menjadi 304 dari 282.
Turis Australia di Bali
Dibukanya pembatasan memungkinkan warga Australia akan segera dapat berlibur di Bali lagi. Pembicaraan tentang gelembung perjalanan dengan Indonesia terus berlanjut, kata Menteri Pariwisata Australia Dan Tehan, seperti dikutip Herald Sun, Senin.
“Ada keinginan dari pemerintah Australia dan Indonesia untuk melihat apa yang bisa kami lakukan terkait Bali,” kata Tehan.
“Ini jelas merupakan tujuan yang sangat populer bagi warga Australia khususnya, dan pariwisata adalah bagian besar dari ekonomi Bali sehingga kami akan terus berdiskusi.”
Meskipun hanya 24,5 persen penduduk Indonesia yang divaksinasi lengkap, menurut Our World In Data dan Reuters, Tehan mengatakan, situasi di Bali membaik.
Permintaan besar untuk perjalanan udara telah dipicu oleh pengumuman perbatasan internasional Australia akan dibuka pada 1 November 2021.
Pekan lalu, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia berada di ambang kesepakatan perjalanan bebas karantina dengan Singapura.
Morrison mengatakan pemerintah federal sedang dalam tahap akhir kesepakatan dengan Singapura untuk mereplikasi perjalanan dua arah tanpa batasan yang serupa dengan Selandia Baru.
"Kami mengantisipasi hal itu dapat dicapai dalam minggu depan atau lebih karena kami akan membuka lebih banyak pemegang kelas visa yang keluar dari Singapura," katanya kepada wartawan di luar Bandara Sydney.
Menyusul pengumuman tersebut, Jetstar dan Qantas mengungkapkan bahwa mereka akan memajukan penerbangan internasional yang direncanakan ke dan dari Sydney.
Tehan mengatakan kemajuan dalam membuka perbatasan Australia adalah “berita bagus”.
“Ada berita bagus pada hari Jumat bahwa PM mengumumkan dengan Singapura (penerbangan) dalam beberapa minggu ke depan dan harapan saya adalah Jepang, dan Korea Selatan dan berpotensi Bali sebagai langkah selanjutnya ke arah itu,” katanya kepada Herald Sun.