TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemilu presiden Uzbekistan pada Minggu, 24 Oktober 2021, diproyeksi akan memenangkan Presiden incumbent Shavkat Mirziyoyev. Dalam pemilu tahun ini, Mirziyoyev maju lagi untuk menjadi orang nomor satu di Uzbekistan.
Jika Mirziyoyev menang lagi dalam pemilu Uzbekitastan, maka ini memberinya ruang untuk semakin memperluas reformasi dan kemungkinan membawa Uzbekistan pada perdagangan luar negeri serta investasi. Namun saat yang sama mempertahankan sentralitas sistem politik.
Mirziyoyev, 64 tahun, telah membangun hubungan dengan Rusia dan negara-negara barat, di mana pada pemerintahan mantan Presiden Islam Karimov hubungan Uzbekistan dengan Rusia dan Barat diselimuti ketegangan.
Mirziyoyev juga telah melakukan pengawasan bidang keamanan dengan ketat dan memantau sejumlah tahanan politik yang dibebaskan, yang dulu dipenjara karena berseberangan pandangan dengan Pemerintahan Karimov
Mirziyoyev berjanji akan memangkas kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi dan secara bertahap mendesentralisasikan pengambilan keputusan dengan menyerahkan sejumlah kekuasaan pada dewan distrik.
Uzbekistan adalah negara dengan mayoritas pemeluk Islam dan memiliki populasi 34 juta jiwa. Dalam pemilu presiden 2021, total ada empat kandidat presiden yang maju untuk melawan Mirziyoyev, yang mendominasi dukungan dari partai-partai di Uzbekistan.
Baca juga: Peneliti LIPI Berharap Pemilu 2024 Tidak Diwarnai Isu SARA
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.