TEMPO.CO, Jakarta - Geng Haiti bernama 400 Mawozo dituding sebagai pelaku penculikan 17 misionaris Kristen Amerika Serikat. Penculikan terjadi di dekat ibukota Haiti, Port-au-Prince. Sebanyak lima pria, tujuh wanita dan lima anak-anak diculik saat kembali dari panti asuhan pada Sabtu lalu.
Menurut para pejabat setempat, mereka ditahan oleh geng bernama 400 Mawozo. Geng Haiti juga disebut sebagai pelaku penculikan pendeta Katolik pada April.
Haiti merupakan negara dengan tingkat penculikan tertinggi di dunia. Tahun ini saja kasus penculikan telah terjadi lebih dari 600 kasus selama tiga kuartal. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu hanya 231 kasus.
Gereja Katolik sebelumnya menggambarkan situasi di Haiti seperti di negarak. Geng-geng melakukan penculikan dengan korban masyarakat sipil maupun orang asing.
Dikutip dari BBC, Gedeon Jean, Direktur Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia, berbasis di Port-au-Prince, sebagian besar penculikan dilakukan oleh geng 400 Mawozo.
Inspektur polisi Haiti Frantz Champagne mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa diperkirakan mereka terlibat dalam penculikan kelompok misionaris yang terdiri dari 16 warga AS dan satu orang Kanada.
Kelompok masyarakat sipil pada Minggu lalu menyerukan agar para penculik membebaskan misionaris di Haiti itu. Salah satu korban penculikan adalah anak balita berusia dua tahun.
BBC | AP | AL JAZEERA